Varun menerima permintaan Shraddha yang memintanya untuk menemaninya pergi kerumah Bibi Asmitha. Dan sebelum acara pernikahan Anna yang akan diadakan nanti sore, Varun menyuruh Shraddha untuk bersiap-siap karena ia akan mengajak wanita itu pergi pagi hari. Sementara menunggu Shraddha yang masih bersiap-siap, ia memilih untuk menunggu di dalam mobil.
Setelah beberapa menit, dari kejauhan ia melihat Shraddha yang baru saja keluar dari pintu utama. Wanita itu terlihat sangat cantik dengan kurti berwarna putih yang di kenakannya, dengan duppata hijau yang terselampir di antara kedua bahu menutupi dadanya.
"Aku bertemu dengan Mamamu tadi didalam." ucap Shraddha ketika ia baru saja berdiri di hadapan Varun.
"Lalu apa yang dikatakan Mama?" tanya Varun menunggu lanjutan perkataan yang akan Shraddha tadi.
"Dia hanya bertanya aku akan pergi kemana, dan bersama siapa aku akan pergi."
"Lalu kamu menjawab?"
"Kamu ingin mendengar jawaban yang aku berikan?"
Varun mengangguk sebagai jawaban. Shraddha lalu memberi kode menggunakan tangannya, menyuruh Varun untuk lebih mendekat.
"Aku menjawab aku akan pergi menemui bibiku, dan akan pergi bersama calon suamiku." bisik Shraddha sambil tersenyum malu.
Varun tersenyum mendengar perkataan wanita itu. Lalu dengan cepat ia langsung mengubah ekspresinya menjadi biasa saja.
"Siapa nama calon suamimu?" tanyanya hendak menggoda Shraddha.
"Mukesh bhaiya, supirnya Anna. Kamu pasti mengenalnya bukan? Ya Aku akan pergi dengannya." jawab Shraddha seraya tersenyum manis.
"Achcha?"
*(Benarkah?)
"Varun ini masih pagi, jangan memaksaku untuk menampar wajah tampanmu itu."
"Arrey wah.. Sekarang kamu mengakui bahwa aku ini tampan."
"Bisakah kita pergi Mr. Prameswari?"
"Baiklah-baiklah Nyonya, ayo silahkan masuk kedalam mobil."
"Thank you driver."
Dari kejauhan seorang wanita baru saja pulang berlari pagi melihat Shraddha memasuki sebuah mobil. Wanita itu tak lain adalah Sameera. Ia terus memperhatikan mobil yang Shraddha masuki tadi, sampai mobil itu menghilang dari pandangannya karena tak lama mobil itu langsung melaju pergi.
"Bukankah itu mobil Varun? Jadi Shraddha akan pergi dengan Varun? Namun kemana mereka akan pergi? Mereka semakin dekat, aku tidak bisa kalah start seperti ini." monolog Sameera sambil meremas botol minum yang berada di tangannya. Ia seketika merasa kesal melihat kejadian tadi.
***
Varun dan Shraddha baru saja sampai depan halaman rumah Bibi Asmitha. Mereka melihat di sekelilingnya banyak para ibu-ibu yang sedang memperhatikan kedatangan mereka. Shraddha lantas menundukkan kepalanya sambil meremas tangannya gugup.