Drtt..drtt...
Ponsel milik seseorang yang berada di atas nakas berdering keras, menyebabkan tidur seseorang terganggu. Varun, yang masih dalam keadaan setengah sadar bangkit dari tidurnya untuk melihat ponsel milik siapa berbunyi yang tadi didengarnya.
"Sayang ponselmu berbunyi." Ucapnya kemudian sambil menggoyangkan lengan Shraddha yang sedang tertidur di sampingnya. Ternyata ponsel yang berbunyi nyaring tadi bukan berasal dari ponselnya, melainkan dari ponsel istrinya.
"Hmm.." lenguh Shraddha pelan, sambil membenarkan kembali posisi tidurnya.
"Baby your phone." Varun lagi-lagi menggoyangkan lengan Shraddha, mencoba untuk kembali membangunkan istrinya itu.
"Iya.." gumam Shraddha masih setia memeluk pinggang Varun, enggan untuk bangun dari tidurnya.
"Angkatlah." Setelah mengucapkan kalimat itu, Varun memilih untuk kembali menidurkan tubuhnya. Ikut melingkarkan tangannya di pinggang ramping istrinya dan lanjut memejamkan kedua matanya.
Dengan mata terpejam, tangan Shraddha meraba keatas nakas untuk mencari keberadaan ponselnya yang berbunyi. Ia kemudian mengucek pelan matanya, mencoba untuk memfokuskan penglihatannya.
Mama Soumya.
Ketika melihat nama Mama mertuanya itu tertera di dalam ponselnya, Shraddha langsung bangkit dari tidurnya dan berganti posisi menjadi terduduk. Ternyata sudah ada begitu banyak pesan juga yang mertuanya itu kirimkan untuknya sedari tadi.
"Ada apa?" Tanya Varun ikut membuka matanya. Merasa bingung karena Shraddha yang tiba-tiba terbangun lalu terduduk.
"Tidurlah. Aku akan mengangkat panggilan ini." Jawab Shraddha seadanya.
Karena Varun yang sejatinya masih dalam keadaan sangat mengantuk, memilih tidak ambil pusing dan kembali melanjutkan tidurnya.
Sementara Shraddha langsung bangkit dari atas ranjang, dan mengambil posisi sedikit menjauh dari tempat dimana Varun berada untuk menerima panggilan suara dari Soumya, Mama mertuanya.
"Halo Ma." Sapa Shraddha berbisik tidak ingin Varun mendengar percakapannya dengan Mama mertuanya itu saat ini.
"....."
"Baik, Shraddha akan keluar sebentar lagi."
"....."
"Baik Ma."
Tut.
Setelah melakukan panggilan suara singkat itu, Shraddha langsung mematikan ponselnya dan lanjut memakai kembali pakaiannya untuk segera turun menemui Mamanya yang sudah menunggunya di lantai bawah.
***
"Sepertinya Varun benar-benar kembali tertidur." Ucap Shraddha yang saat ini berdiri di hadapan pintu kamarnya yang tertutup. Kedua tangannya, memegang sebuah kue buatannya sendiri.
"Biar Mama yang membuka pintunya." Seru Soumya kemudian membuka knop pintu kamar tempat dimana Varun sedang tertidur saat ini.
Shraddha pun mengangguk sebagai balasan. Malam ini, dirinya, Mama dan Papa mertuanya, Alvin serta Aarav berencana akan memberikan sebuah kejutan untuk Varun yang sedang berulang tahun. Dirinya hampir saja ketiduran, jika saja Mama mertuanya itu tidak meneleponnya tadi. Beruntung juga dirinya, karena Varun tidak menanyakan beberapa pertanyaan untuknya tadi. Biasanya jika ada seseorang yang menelponnya, suaminya itu akan langsung bertanya. 'Seperti siapa yang tadi menelponmu?' dan hal lainnya. Namun tadi, Varun tetap diam dan tidak menanyakan apapun padanya.
"Ready? 1..2..3.." aba-aba Soumya sambil memegang ganggang pintu kamar tempat dimana Varun sedang terlelap saat ini.
"Surprise!!" Seru Shraddha kemudian, juga beserta rombongan yang lainnya secara serempak setelah pintu kamar tempat dimana Varun berada terbuka.