"Aku tidak ingin berbasa basi. Mengapa kamu mengajak Shraddha untuk pergi ke India?" tanya Alvin to the point.
"Jadi ini Alvin, kakaknya Shraddha yang dulu sangat suka membuat Shraddha menangis." batin Varun mengingat siapa Alvin dulu. Dulu saat mereka masih kecil, saat ia libur panjang sekolah. Pasti Alvin akan menginap di rumah Bibi Asmitha. Dan pria itu, selalu mengganggu Shraddha dan selalu membuat Shraddha menangis. Dan setelah Shraddha menangis, Shraddha akan pergi menemui Varun dan menceritakan semua yang di alaminya.
"Aku mengajak Shraddha hanya untuk bersenang-senang beberapa hari."
"Dengar Varun, ini pertama kalinya ia ke India."
Pertama kali? Bukankah dulu Shraddha menghabiskan masa kecilnya bersama dirinya di India? Varun tidak mengerti maksud perkataan Alvin.
"Ini bukan pertama kalinya, Bukankah Shraddha dulu pernah menghabiskan masa kecilnya disana?"
Alvin terkejut mendengar apa yang Varun ucapkan. Dari mana pria itu tahu bahwa Shraddha dulu menghabiskan masa kecilnya disana. Shraddha tidak mungkin menceritakan hal itu, secara wanita itu tidak mengingat bahwa dulu ia menghabiskan masa kecilnya disana.
"Darimana kamu tahu akan hal itu? Kamu sepertinya mengenal Shraddha sudah lama?"
"Tentu saja, Aku Varun. Dulu ketika Shraddha menangis, pasti ada Varun yang berada disampingnya. Menghapus air matanya, dan setelah itu mencoba menghibur dirinya."
Sekali lagi perkataan Varun sukses membuat Alvin terkejut. Jadi pria ini adalah Varun, teman masa kecil Shraddha. Pria yang setiap hari menghabiskan waktunya bersama adik kecilnya itu.
"Aku tidak mengenalimu sebelumnya."
"Bahkan, aku pun tidak mengenalimu sebelumnya. Tapi Bibi Anindhita sudah memberitahu aku, bahwa kamu adalah Alvin."
"Kamu sudah bertemu dengan Mama?"
"Sudah, bahkan aku pernah makan malam bersama keluargamu."
"Maaf waktu itu aku tidak bisa hadir. Karena aku pergi ke pesta ulang tahun temanku."
"Tidak apa, jadi sekarang apa boleh aku mengajak Shraddha untuk pergi bersamaku?"
"Dengar Varun. Ada sesuatu hal yang belum kamu ketahui tentang Shraddha."
"Masalah hilang ingatan itu?"
"Kamu mengetahui hal itu?"
"Bibi Anindhita sudah menceritakan hal itu kepadaku."
"Jika Mama sudah menceritakan hal tersebut. Berarti Varun sudah mengetahui apa yang Shraddha alami dulu." batin Alvin.
"Jaga adikku, aku mempercayaimu."
"Terima kasih, dan pasti aku akan selalu menjaga adikmu."
"Jika adikku kenapa-napa akibat ulahmu. Aku tidak akan pernah mengampunimu Mr. Prameswari."
"Chill, Mr. Damara." Varun mengedipkan sebelah matanya kearah Alvin.
Sepertinya Alvin yang dulu berbeda dengan Alvin sekarang. Varun melihat, Alvin yang sekarang sangat menyayangi adik kecilnya itu.
***
Mumbai, India."Sekarang kamu akan tinggal bersamaku, atau kamu akan tinggal bersama Bibi Asmitha?" tanya Varun dengan tatapan mata lurus kedepan fokus menyetir.
Sekarang mereka berdua sedang berada didalam sebuah mobil miliknya. Varun menyuruh orangnya untuk mengantarkan mobil tersebut ke bandara. Sementara Rakesh, Vijay, dan Chintu sudah kembali menuju rumah mereka masing-masing menggunakan bajaj.