"Oh ya Shraddha dimana kamu mengenal Varun?" tanya Katrina memulai percakapan. Sekarang hanya ada mereka berdua di ruang tamu. Shraddha begitu canggung, karena ini baru pertama kalinya ia berbicara dengan Katrina.
"Aku tidak sengaja bertemu dengannya di LA." jawab Shraddha.
"Kamu tinggal disana?"
"Iya. Aku campuran. Setengah Indonesia setengah India. Tapi tinggal disana, karena Papaku bekerja disana."
"Kamu seperti Abhi dan juga Varun. Mereka juga keturunan setengah Indo setengah India. Mama mereka berasal dari India." Menjeda. "Dan apa kamu mengenal Aarav?"
"Iya, dia menjemput Varun kemarin di bandara."
"Mamanya juga orang asli India."
"Jadi mereka bertiga campuran?"
"Benar, hanya papanya mereka saja orang asli Indonesia."
"Hmm kamu adalah menantu pertama? Atau apakah Aarav juga sudah menikah?"
"Iya,aku menantu pertama. Abhimanyu adalah yang paling tua. Dan Aarav belum menikah. Dan bisa jadi kamu menjadi menantu kedua di keluarga ini."
"Hei apa yang kau bicarakan." Shraddha tersipu. Wanita itu merasa malu ketika Katrina mengatakan kalimat tersebut. Entahlah, tiba-tiba ia teringat dengan perkataan Varun yang memintanya untuk menikah dengannya waktu itu.
"Kamu terlihat sangat cocok dengan pria itu. Lagipula setelah Varun putus dengan Ileana, dia tidak terlihat dengan wanita manapun."
"Jadi kamu mengenal Ileana?"
"Tentu saja. Saat aku mau menikah dulu, dia masih berhubungan dengan Varun."
"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Varun yang tiba-tiba datang bersama dengan Abhimanyu. Ditangan pria itu membawa beberapa map yang berisikan dokumen yang tadi ia bahas dengan Abhimanyu.
"Tidak ada, hanya membahas beberapa masalah wanita pada umumnya." jawab Katrina.
"Apa itu benar Shraddha?" tanya Varun memastikan.
"Jangan meragukan istriku." ujar Abhimanyu sambil menonyor belakang kepala Varun.
"Iya itu benar Varun."
"Baiklah-baiklah. Ayo kita pergi, aku ingin mengajakmu kesuatu tempat."
"Abhi, Katrina, aku pamit. Sekali lagi terima kasih Abhi."
"Jangan lupa untuk mempelajari dokumen itu. Sudah waktunya bagimu Varun." pesan Abhimanyu. Varun mengangguk sebagai jawaban.
"Terima kasih, sangat senang bisa mengobrol denganmu Katrina."
"Aku juga senang bisa menghabiskan waktu bersamamu." Katrina tersenyum, lalu memeluk Shraddha sekilas.
"Baiklah, aku pergi Abhi Katrina."
***
"Pilihlah yang mana yang menurutmu bagus." ujar Varun ketika mereka baru saja sampai disebut butik pakaian milik keluarganya. Pria itu sengaja mengajak Shraddha untuk datang kemari, karena ia ingin agar wanita itu bisa memilih pakaian yang mana yang akan ia gunakan diacara besok.
"Selamat datang Tuan Varun. Sudah sangat lama Anda tidak berkunjung kemari." ucap seorang yang bertugas untuk mengurus butik keluarganya ini. Varun hanya mengangguk sopan sebagai balasan.
"Apa yang bisa saya bantu untuk Anda Tuan?"
"Temanku, ingin mencoba beberapa dress. Bisa kau tunjukkan yang mana yang cocok untuknya."