My Sweet Husband
•Halo guys, jadi ini cerita kedua aku.
Happy Reading ❤Seorang pria mengendarai sebuah mobil miliknya dengan kecepatan diatas rata-rata. Membelah jalanan kota Jakarta ditengah malam hari. Peristiwa yang ia alami barusan terus-terusan berputar seperti kaset rusak. Umpatan demi umpatan terus menerus keluar dari bibirnya.
"Fuck, shit, damn it" maki pria tersebut disepanjang perjalanan.
Mobilnya berhenti disebuah bar. Memakirkan mobilnya,dan langsung saja ia memasuki bar tersebut.
Suara dentuman music dan bau asap rokok langsung menyambut kedatangannya ketika ia baru saja menginjakkan kakinya disana.
"Vodca." pria tersebut menunjukkan jari telunjuknya, berarti ia memesan satu.
Setelah bartender menyerahkan minuman tersebut, langsung saja pria itu meminumnya sehingga habis tak tersisa.
Pria tersebut adalah Varun Exeleyndra Prameswari. Pria itu sekarang sedang diselimuti oleh rasa marah. Ia menjulurkan lagi gelas kosongnya kepada bartender yang sedang bertugas, untuk mengisi gelasnya. Meminumnya habis hingga kandas tidak menyisakan satu tetes pun.
Flashback on.
Varun hari ini berniat akan melamar kekasihnya. Wanita cantik yang berprofesi menjadi model tersebut sudah lama menjalin hubungan dengannya. Ileana Adriani namanya.
Kebetulan hari ini Ileana berulang tahun. Dan Varun akan memanfaatkan momen ini. Dan lagipula minggu depan ia sudah akan bekerja, dan memimpin sebuah perusahaan cabang milik keluarganya.
***
Setelah membeli sebuket bunga, sekolah kue, dan sebuah cincin berlian Varun langsung menjalankan mobilnya ke apartemen gadis tersebut.
Disepanjang perjalanan, Varun memikirkan bagaimana reaksi terkejutnya Ileana nanti. Dan ia tersenyum sambil memikirkan hal itu. Namun Varun merasa ganjal, sudah tiga hari Ileana tidak mengabarinya, dan Varun berpikir positif, mungkin saja Ileana sibuk pemotretan sehingga belum sempat mengabari dirinya. Mungkin saja profesinya yang sebagai model sedang sibuk-sibuknya selama 3 hari belakangan ini.
-
-
-
-
-
Setelah memasukkan password pintu apartemen Ileana, ia pun memasuki apartemen tersebut. Varun tentu saja mengetahui password apartemen tersebut, karena ia sudah sangat sering berkunjung kesana. Remang, hanya beberapa lampu yang menyala di apartemen tersebut."Ileana kamu dimana sayang?" ucap Varun. Namun tidak ada sahutan apapun.
Hingga akhirnya disinilah Varun berdiri. Didepan pintu kamar Ileana yang terbuka, sambil tangan kanannya membawa sekotak kue, tangan kirinya membawa sebuket bunga, dan didalam saku celananya ada sebuah kotak bludru berwarna merah.
"Aku gak nyangka." ujar Varun. Sekotak kue dan sebuket bunga itupun jatuh dari tangannya.
Dua orang yang sedang berciuman tersebut langsung menghentikan ciuman mereka. Dua orang tersebut adalah Ileana dan seorang pria yang tidak Varun kenal. Dan betapa terkejutnya Ileana melihat Varun berdiri menatap dirinya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Varun aku bisa jelasin."
"Jelasin apa sayang. Gaada yang perlu kamu jelasin semua udah sangat jelas. Dan maaf aku udah ganggu."
Varun mendekat lalu memberi sebuah bogeman mentah kepada pria yang baru saja berciuman dengan "kekasihnya" itu.
"Varun!!!" teriak Ileana
"Sorry sayang refleks."
Pria yang tadi berciuman dengan Ileana tersebut langsung tersungkur dan menguasap darah yang keluar dari ujung bibirnya akibat bogeman yang Varun berikan tadi.