Hari yang di tunggu akhirnya tiba. Hari ini adalah hari yang paling bahagia bagi Varun dan juga Shraddha. Hari ini adalah hari pernikahan Varun dan Shraddha. Mansion milik keluarga Varun sudah di dekor sedemikian rupa. Warna putih, dari bunga mawar putih mendominasi mansion tersebut. Tamu-tamu undangan dari kelurga dan kerabat terdekat pun sudah ramai berdatangan.
Di sebuah ruangan yang terdapat di dalam di mansion itu, ada seorang wanita yang baru saja selesai bersiap-siap. Wanita itu terlihat sangat cantik dengan long wedding dress putih melekat di tubuh rampingnya. Dengan makeup minimalis, dan rambutnya yang di tata messy bun. Wanita itu tak lain dan tak bukan adalah Shraddha.
Ceklek.
Shraddha yang tadinya sibuk menatap pantulan wajahnya di cermin, menolehkan pandangannya ke belakang. Didepan pintu terdapat Anindhita dan Soumya yang datang bersamaan mengunjunginya.
"Mama." Panggil Shraddha kemudian.
"Putriku sangat cantik." Puji Anindhita ketika melihat penampilan Shraddha saat ini. "Putri Mama ini sudah dewasa, dan akan segera merubah statusnya menjadi istri seseorang. Mama akan sangat merindukanmu nantinya." Lanjut Anindita tersenyum seraya memegang ujung dagu Shraddha.
"Ma.. jangan seperti itu. Shraddha merasa sangat sedih sekarang." Balas Shraddha seraya memegang kedua tangan Anindhita untuk di genggamannya.
"Tanganmu begitu dingin, apa kamu gugup Nak?"
Shraddha mengangguk sebagai jawaban. Memang benar dirinya merasa sangat gugup saat ini.
Soumya memegang pundak Shraddha, lalu berkata. "Tenanglah Shraddha, kamu tidak perlu gugup seperti itu. Semua akan baik-baik saja, dan acara akan berjalan lancar."
"Jantung Shraddha sedari tadi berdegup dengan kencang Tante." Aku Shraddha jujur.
"Tante? Panggil aku Mama sayang. Sekarang kamu sudah menjadi putriku, dan aku adalah Mama mu. Benar begitu Anindhita?"
"Kamu benar, sekarang putriku akan menjadi putrimu juga." Timpal Anindhita sambil tertawa kecil.
"Maaf, Shraddha akan membiasakan diri Shraddha untuk memanggil Tante Soumya dengan sebutan Mama mulai sekarang."
"Bagus Nak."
"Ayo.. biarkan Shraddha memeluk Mama berdua." Ucap Shraddha seraya merentangkan kedua tangannya.
"Putriku.." sahut Anindhita dan Soumya secara bersamaan.
Anindhita dan Soumya saling menatap satu sama lain, kemudian mereka tertawa bersama. Dan selanjutnya langsung memeluk tubuh Shraddha secara bersamaan.
***
Acara pernikahan Varun dan Shraddha berjalan dengan lancar. Acara pernikahan mereka diadakan sedikit privat dan di khususkan untuk keluarga dan kerabat terdekat. Itu permintaan Shraddha. Shraddha ingin, acara pernikahannya berjalan dengan khidmat dan dihadiri oleh keluarga dan kerabat terdekat.