Shraddha baru saja menginjakkan kakinya ke halaman belakang Mansion milik keluarga Varun. Dan Ia melihat dari kejauhan Varun sedang melakukan jogging mengelilingi halaman rumahnya tersebut. Shraddha merogoh tas yang ia bawa lalu mengeluarkan ponselnya, berniat untuk memotret Varun tanpa sepengetahuan pria itu.
"Ah dapat!" serunya sambil melihat hasil jepretannya tadi. Ia lalu memasukkan kembali ponselnya kedalam tas yang ia bawa, kemudian lanjut memanggil pria itu.
"Varun!!!" Teriaknya sambil melambaikan tangannya.
Varun menghentikan gerakannya yang sedang berlari. Ia lalu memfokuskan pandangan kearah sumber suara yang tadi memanggil namanya. Dan disana ia mendapati Shraddha yang sedang berdiri tidak terlalu jauh dari tempatnya berada. Wanita itu terlihat cantik dengan dress abu yang dikenakannya, ditambah dengan senyuman yang terpancar dari bibir ranumnya itu.
"Kemarilah!" Seru Varun.
Varun melihat Shraddha langsung berlari menghampirinya. Dan tanpa sadar, dirinya tersenyum melihat tingkah wanita itu. Terkadang wanita itu begitu menggemaskan, terkadang juga wanita itu sangat menyeramkan ketika sedang marah.
"Kenapa berlari?" tanya Varun ketika Shraddha sudah berada di hadapannya. Wanita itu tersenyum, lalu menggeleng kecil sambil mengatur nafasnya.
"T-tidak ada. H-hanya saja aku ingin segera menghampirimu." jawabnya dengan nafas terputus-putus.
"Tapi kamu tidak perlu sampai berlari sekencang itu. Lihatlah rambutmu menjadi berantakan sekarang." Varun menjulurkan tangannya, untuk merapikan tatanan rambut wanita itu yang sedikit teracak.
"Tidak apa. Lagi pula ada kamu yang akan memperbaikinya."
"Ohoo kamu berbicara sangat manis hari ini. Ada apa? Katakan?"
"Bukanya kemarin kamu mengatakan bahwa kamu tidak akan tahan dengan wanita yang pemarah, suka berkata kasar, dan semacamnya. Jadi mulai hari ini aku akan mencoba menahan semua itu."
"Tapi aku lebih menyukai kamu apa adanya. Jika memang kamu seperti itu, aku tidak masalah. Terlebih ketika kamu sedang marah ataupun kesal, aku menyukai wajahmu itu. seperti ini." Varun langsung mengacak kembali rambut Shraddha yang tadi sudah ia rapikan. Otomatis sang empunya langsung kesal dan menendang kaki pria itu.