Part 19

657 21 7
                                    

Varun terbangun dari tidurnya. Pria itu baru menyadari bahwa ternyata ia sedang tertidur diatas pangkuan seseorang. Langsung saja ia mendongakkan kepalanya, melihat diatas pangkuan siapa ia tertidur.

"Shraddha." batin Varun, ketika ia baru menyadari ia tertidur diatas pangkuan wanita itu. Langsung saja ia bangkit, dan melihat sebuah jam yang menggantung di dinding kamarnya. Jam menunjukan pukul tiga pagi, itu artinya Shraddha semalaman menemaninya, dan ia tertidur diatas pangkuan wanita itu. Rasa mual langsung menghampiri dirinya, Varun bangkit dan berjalan kearah kamar mandi untuk membuang isi perutnya. Mungkin itu efek dirinya yang mabuk semalam.

-
-
-
-
-

Varun baru saja keluar dari kamar mandi. Ia hanya menggunakan celana trening putih, tanpa atasan. Pria itu baru saja selesai mandi, karena ia tidak tahan dengan bau alkohol yang menempel di tubuhnya. Akhirnya ia memilih untuk menyegarkan tubuhnya sebentar.

"Pasti kepalanya terasa sangat pegal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pasti kepalanya terasa sangat pegal." ucap Varun kala melihat Shraddha tidur dengan posisi terduduk dan kepalanya bersandar diatas kepala ranjang. Varun mendekat, dan tangannya terulur membuka anting-anting yang wanita itu kenakan. Setelah terlepas, tangannya membuka sanggulan rambut wanita itu dan membiarkan rambutnya tergerai. Terakhir, ia memindah kepala wanita itu keatas bantal dengan hati-hati agar ia terbangun.

Varun diam, sambil menatap wajah damai Shraddha yang sedang terlelap. Sekelebat bayangan masa kecil terlintas di pikirannya. Sebuah senyuman terukir di bibirnya, ketika ia mengingat momen-momen yang mereka lewati dulu saat masih kecil.

"Chimenni." panggil Varun dengan senyuman di wajahnya. Chimenni adalah nama boneka Shraddha dulu. Wanita itu, dulu ingin sekali terlihat cantik seperti boneka miliknya yang ia beri nama Chimenni. Bahkan Shraddha akan sangat senang, apabila ada orang yang memanggilnya dengan sebutan nama Chimeni. Tangannya terulur untuk mengelus puncak kepala wanita itu sambil terus memandanginya.

Setelah puas memandang wajah Shraddha yang sedang terlelap. Varun ikut merebahkan tubuhnya disamping wanita itu. Tetapi dengan posisi ia membelakangi Shraddha, tidak menghadap langsung kearahnya. Tanpa tersadar ia ikut menyusul Shraddha masuk kealam mimpi.

***
"Hmmm." gumam Shraddha dengan mata terpejam. "Apa ini?" gumamnya lagi sambil meraba perut sixpack milik Varun. Kini posisi Shraddha saat ini sedang memeluk Varun, menjadikan pria itu sebagai bantal gulingnya tapi ia tidak menyadarinya. Karena penasaran, Shraddha semakin meraba perut Varun, semakin naik menuju dada pria itu.

"Berhenti meraba-raba tubuhku, itu akan membangunkan sesuatu yang di bawah sana Shraddha." ucap Varun dengan mata terpejam.

Wait? Jadi? Shraddha langsung membuka matanya, dan mendudukkan tubuhnya. "Kyaaa!!!" teriak Shraddha kaget, karena ternyata sedari tadi ia memeluk pria itu. Dengan refleks kakinya menendang tubuh Pria itu, sehingga Varun terjungkal kebawah lantai.

"Awh... Pinggangku." ringis Varun kesakitan akibat terjatuh dari atas ranjang. Pinggangnya merasa encok sekarang, ditambah pantatnya yang terasa sakit, dan juga punggungnya yang ditendang Shraddha.

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang