Varun sudah siap dengan pakaian yang akan ia kenakan pagi ini. Ia hanya menggunakan kaus putih polos dilapisi jaket bomber berwarna biru dongker, dengan celana jeans putih sebagai bawahan. Tak lupa kaca mata hitam yang menutupi matanya. Ia berencana untuk pergi menemui Shraddha. Setelah ia selesai menata rambutnya, ia pun melangkah menuju garasi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- - - - - -
Varun sudah sampai ditempat dimana ia menolong Shraddha tadi malam. Dari dalam mobilnya ia melihat seorang wanita menari dengan begitu indah. Wanita itu tak lain adalah Shraddha. Langsung saja Varun turun dari mobilnya, dan mendekat ketempat dimana Shraddha sedang meliuk-liukkan tubuhnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Very good." ucap Varun sambil bertepuk tangan setelah Shraddha selesai melakukan gerakannya. Orang-orang yang berada disana lantas memusatkan perhatian mereka kearah Varun. Varun gelagapan sendiri, ia mengusap tengkuknya sambil tersenyum kearah orang-orang.
"Kamu beneran kesini, aku kira kamu cuman bercanda." ujar Shraddha berjalan mendekat kearah Varun sambil membawa sebotol air mineral.
"Aku tidak pernah bercanda dengan ucapanku Shraddha."
"Shraddha kamu mengenalnya?" tanya seorang pria yang diketahui bernama Rakesh yang tiba-tiba datang bersama dua pria lainnya.
"Chintu, Rakesh, dia terlihat seperti bukan orang asli sini benar bukan?" ucap pria bernama Vijay yang datang bersama Rakesh.
