Part 72

180 9 4
                                    

Varun dan Shraddha sudah sampai di Indonesia. Kedua sejoli yang baru saja pulang honeymoon itu mendarat dengan selamat. Varun memilih untuk langsung mengajak Shraddha tinggal di mansion milik keluarganya. Karena sejatinya mansion itu sangat sepi, dan hanya di huni oleh beberapa maid yang bekerja untuk keluarganya. Para maid itu bertugas untuk merawat mansion milik keluarganya, ketika dirinya beserta keluarganya tidak berada di Indonesia.

"Aku akan langsung ke kantor. Jika kamu merasa kesepian disini, kamu bisa ikut denganku." Ucap Varun seraya mengganti kaos yang di kenakannya sebelumnya dengan sebuah sweater.

"Kamu bisa mulai bekerja besok. Apa kamu merasa tidak lelah?" Tanya Shraddha yang sedang duduk di sofa seraya menselonjorkan kedua kakinya.

"Ada hal penting yang harus segera aku lakukan. Aku akan beristirahat setelah semuanya selesai. Jadi bagaimana? Ingin ikut denganku atau tetap disini? "

"Tubuhku terasa lelah, aku akan diam disini saja."

"Baiklah, aku tidak akan memaksamu untuk ikut denganku. Kamu ingin menitip sesuatu?"

"Tidak." Jawab Shraddha sambil menggeleng kecil. "Kemarilah, mendekat kearahku." Tambahnya kemudian sembari memberi kode menggunakan tangannya, agar Varun mendekat kearahnya.

Varun menurut, semakin mengikis jaraknya dengan Shraddha. Kemudian lanjut berjongkok dihadapan istrinya yang sedang terduduk di atas sofa.

"Ada apa?" Tanyanya kemudian.

"Rambutmu terlihat sedikit berantakan. Biarkan aku merapikan rambutmu." Tangan Shraddha langsung tergerak untuk merapikan rambut Varun yang sedikit teracak, menyisirnya menggunakan jari-jari tangannya.

"Thanks." Ucap Varun tersenyum. Hatinya langsung menghangat, ketika mendapatkan perhatian kecil dari istrinya itu.

"Your welcome." Balas Shraddha ikut tersenyum setelah dirinya selesai merapikan rambut Varun yang tadi sedikit teracak. 

"Aku akan kembali secepatnya. Kamu beristirahatlah terlebih dahulu." Shraddha mengangguk sambil menyunggingkan senyuman manisnya.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Tapi Varun belum juga pulang dan menunjukkan batang hidungnya. Sudah banyak pesan yang Shraddha kirimkan, namun tidak ada satupun yang di balas oleh pria itu. Pikiran Shraddha langsung berkecamuk, dan dirinya langsung merasa overthinking. Perkataan Maudy, sekali lagi kembali menari-nari di kepalanya. Sudah jam segini, suaminya itu masih belum pulang juga. Kemana perginya Varun? Apakah saat ini prianya itu sedang bersama dengan wanita lain? Karena dirinya yang masih belum siap sampai saat ini, apa mungkin Varun memilih untuk jajan di luaran sana? Pikiran itu terus menerus mengganggunya saat ini.

"Astaga apa yang aku pikirkan!" Monolognya setelah tersadar sambil menepis semua pemikiran buruknya mengenai Varun sebelumnya. "Aku tidak boleh berfikiran seperti itu lagi. Percaya dengan suamimu Shraddha." Lanjutnya membatin.

Tok..tok.. tok..

"Varun apa itu kamu?" Tanya Shraddha ketika mendengar pintu kamarnya di ketok dari luar oleh seseorang.

"Nyonya ini aku maid. Datang membawakan malam malam untuk Anda." Jawab seseorang dibalik pintu kamar Shraddha yang tertutup.

"Bawa turun saja. Aku akan makan bersama Varun nanti."

"Baik Nyonya."

Shraddha menghembuskan nafas panjang. Saat ini dirinya merasa sangat bosan. Tidak ada kabar sama sekali dari Varun. Haruskah dirinya menelponnya? Tapi dirinya takut jika nantinya akan mengganggu pekerjaan suaminya itu.

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang