"Apa pakaian yang ku kenakan buruk?" tanya Shraddha kepada Varun yang saat ini sedang berada di hadapannya. Varun tersenyum lalu menggeleng sebagai jawaban.
"Apa ada yang aneh dengan wajahku? Lipstik yang kukenakan? Atau apapun itu?" tanya Shraddha sekali lagi.
Varun mengambil kedua tangan Shraddha, lalu berucap.
"Tidak ada yang salah dengan pakaian ataupun wajahmu. Semuanya baik-baik saja. Kamu bahkan terlihat cantik dengan pakaian ini."
"Iya Shraddha, Varun benar." ujar Chintu sambil melirik kearah Shraddha. Memang benar wanita itu terlihat sangat cantik dengan atasan panjang berwarna hitam, dengan jeans sebagai bawahan. Rambutnya yang dibuat sedikit gelombang, dengan hels hitam yang membukus kakinya.
"Entahlah, aku merasa sangat gugup." Aku Shraddha. Padahal ia sudah bertemu dengan kedua orang tua Varun, namun tetap saja ia merasa begitu gugup saat ini.
"Ada aku. Ayo mari masuk." Varun menggengam sebelah tangan Shraddha dan berjalan beriringan masuk kedalam mansion diikuti Chintu, Rakesh, Vijay, dan juga Raghav.
-
-
-
-
-"Akhirnya kalian datang juga." ucap Soumya menyambut Kedatangan Varun, Shraddha, dan juga yang lainnya. Varun langsung menyalimi tangan Soumya dilanjut dengan memeluk Soumya sekilas.
Sama seperti yang Varun lakukan. Shraddha juga melakukan hal yang sama kepada Soumya.
"Kamu terlihat sangat cantik sayang." puji Soumya kepada Shraddha yang berada di hadapannya. Shraddha yang dipuji seperti itu merasa malu, wanita itu hanya membalas ucapan Soumya dengan sebuah senyuman.
"Namaste Aunty Ji." ucap Chintu dan yang lainnya serempak. Lalu mereka secara bersamaan menyentuh kaki Soumya.
"Semoga bahagia." ucap Soumya sambil memegang ujung kepala Chintu, Rakesh, Vijay, dan Raghav secara bergiliran.
"Kamu akan pergi menyebrang kemana Varun?" tanya Satya yang muncul dari arah tangga. Pria paruh baya itu nampak sangat gagah dengan kaos berlengan pendek bewarna putih dengan celana jeans hitam yang ia kenakan.