Alvin begitu terkejut dan sekaligus merasa senang melihat Shraddha yang akhirnya keluar dari kamarnya. Sudah tiga hari sejak Mamanya memberitahukan tentang masalah perjodohan, Shraddha tidak pernah sekalipun keluar dari kamarnya. Bahkan untuk makan saja, pelayan akan datang membawakannya langsung ke kamarnya.
"Mau kemana Dek?" tanya Alvin yang melihat penampilan Shraddha yang hendak pergi kesuatu tempat. Namun Alvin tidak kunjung mendapatkankan jawaban dari Shraddha. Wanita itu benar-benar dingin sekarang. Shraddha yang dulunya sering tersenyum kearahnya, sekarang tidak lagi. Jangankan untuk tersenyum, membalas perkataannya saja Shraddha tidak melakukannya.
"Apakah aku bisa mengantarmu?" tanya Alvin yang lagi-lagi mencoba untuk berintraksi dengan Shraddha. Dan voila, kali ini ia mendapat respon walaupun hanya sebatas gelengan kepala sebagai jawaban.
"Baiklah, hati-hati dijalan." sebenarnya Alvin tidak begitu ikhlas membiarkan Shraddha pergi begitu saja tanpa ia mengetahui kemana tujuan dari wanita itu. Namun bagaimana lagi, dari pada ia terus-terusan bertanya dan membuat Shraddha semakin risih kepadanya. Akhirnya ia memilih untuk diam saja, dan membiarkan Shraddha untuk pergi kemana pun ia mau saat ini.
***
Disinilah Shraddha berada saat ini. Didepan sebuah bar tempat di rayakannya sebuah pesta perayaan ulang tahun. Sebenarnya Shraddha menolak untuk datang, namun karena ini adalah sahabatnya ia tidak bisa menolak begitu saja. Apalagi ini untuk merayakan hari ulang tahun sahabatnya.
Beruntung ketika ia keluar dari kamarnya tadi, ia hanya menemui Alvin. Jika bertemu dengan kedua orang tuanya, ia pasti akan sangat malas meladeni perkataan yang akan mereka lontarkan nantinya. Menanyakan ia hendak pergi kemana, dengan siapa? Mengapa pergi selarut ini? Dan bla bla bla... Memikirkannya saja sudah membuat Shraddha jengkel.
Ketika ia keluar dari mobil, perhatian semua orang langsung tertuju kepadanya. Shraddha menyerahkan kunci mobilnya kepada salah seorang security bar tersebut, lalu melangkahkan kakinya memasuki bar tanpa memperdulikan tatapan pria yang berada di sekitarnya. Wanita itu masuk kedalam bar dengan wajah cuek, tidak ada sedikit senyuman saja di wajahnya yang cantik itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini dia yang aku tunggu. Shraddha cepatlah kemari!" teriak seorang wanita yang sepertinya sudah setengah sadar.
"Hai Jessie. Happy birthday bestie." ucap Shraddha seraya memeluk wanita yang ia panggil dengan nama Jessie tadi. Jessie, membalas pelukan Shraddha dengan erat.
"Aku menunggumu sedari tadi. Kupikir kamu tidak akan datang." racau Jessie masih memeluk Shraddha.
"You can see, i'm here dan datang menghadiri pesta ulang tahunmu" Shraddha melerai pelukannya. Wanita itu akhirnya menunjukkan senyuman. Jessie menyerahkan sebuah gelas yang berisik sebuah minuman beralkohol kepada Shraddha. Namun Shraddha malah menggeleng, menolak sodoran gelas tersebut.