Part 31

314 17 1
                                    

"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas semua ucapan harapan serta kehadiran kalian semua disini." ucap Reza ketika memberi sambutan untuk memulai acara. Pria itu tampak sangat berwibawa dengan setelan formal yang ia kenakan. "Sekarang saya ingin memberitahu kalian semua, bahwa cucu saya yang paling muda, akan ikut bergabung dengan bisnis keluarga kami. Varun kemarilah Nak."

Varun yang namanya terpanggil, datang mendekat kearah Reza. Senyuman manisnya ia tunjukkan kepada semua orang. Semua flash kamera langsung mengarah kearahnya.

"Ini dia, cucu saya. Varun yang segera akan menjadi pemimpin salah satu perusahaan milik keluarga kami, yang cabangnya berada di Indonesia."

Suara tepuk tangan langsung terdengar ketika Reza baru saja menyelesaikan ucapannya. Varun tersenyum, sambil menelungkupkan kedua tangannya dengan hormat.

"Saya ingin berterima kasih kepada semua keluarga saya, terutama kepada Kakek saya. Semoga dengan Varun mengambil tanggung jawab sebesar ini, Varun bisa menjadi pribadi yang lebih dewasa. Kepada Papa, juga kedua sepupu saya, dan kepada Om Arya, dan Om Rio. Varun meminta bimbingan kalian, agar Varun bisa pemimpin perusahaan dengan baik dan bertanggung jawab."

Lagi-lagi suara tepuk tangan terdengar sangat nyaring didalam gedung tempat acara tersebut diadakan. Mata Varun tanpa sengaja bertabrakan dengan mata coklat terang milik Shraddha. Shraddha tersenyum, sambil mengangkat jempolnya. Namun, pandangan Varun terfokuskan oleh seorang pria yang berada di belakang Shraddha. Tangan pria itu hendak menyentuh bokong Shraddha, melihat itu Varun langsung berlari mendekat kearah pria itu dan langsung memberikan sebuah bogeman tepat di pipi pria itu.

Orang-orang terkejut melihat apa yang barusan Varun lakukan. Ia baru saja memukul salah satu kolega bisnis Kakeknya. Beruntung Shraddha langsung menahan tubuh pria itu, jika tidak sudah dipastikan Varun akan menghabisi pria paruh baya itu.

"Apa yang kau lakukan?!!" tanya Abhimanyu yang datang untuk melerai perkelahian tersebut.

"Dia mencoba melecehkan Shraddha!" jawab Varun dengan nada tingginya. Pria itu benar-benar dilanda emosi saat ini. Matanya menatap sengit seroang pria yang tadi hendak mencoba melecehkan Shraddha. Nafasnya memburu, dengan tangan masi terkepal kuat.

"Untuk apa aku melakukan itu!" balas pria yang baru saja hendak melecehkan Shraddha. Pria itu bangkit, sambil membersihkan jasnya menggunakan tangannya.

"Oh Tuan yang terhormat. Untuk apa juga aku berbohong!" balas Varun tanpa rasa takut sedikit pun.

"Varun tenanglah." bisik Shraddha sambil mengelus punggung pria itu. Namun Varun tetaplah Varun, apabila pria itu marah ia tidak memperdulikan keadaan sekitar.

"Itu benar Mr. Aditra. Untuk apa juga cucuku memukul Anda tanpa sebab." Reza mulai berbicara, pria itu dengan gagahnya berjalan mendekat kearah tempat dimana pertikaian tersebut terjadi. "Dan melihat siapa dirimu, yang suka menggonta ganti wanita dan pergi ke club. Sudah cukup bagiku untuk menjelaskan apa yang terjadi."

"Baiklah Mr. Prameswari, jika Anda ingin mempermalukan saya seperti ini. Tunggu pembalasan dariku." setelah mengucapkan perkataan tersebut, pria yang baru saja mendapatkan bogeman dari Varun tersebut pergi meninggalkan acara.

"Apa kau baik- baik saja?" tanya Varun kepada Shraddha. Shraddha mengangguk. Lagi-lagi lampu kamera para wartawan yang hadir semuanya menyorot kearah Varun dan juga Shraddha. Sebelum para wartawan tersebut menyerangnya dengan berbagai macam pertanyaan, Varun langsung menggenggam tangan Shraddha dan menyeretnya untuk pergi dan meninggalkan acara.

***

"Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Varun ketika mereka sudah berada di sebuah taman. Jauh dari tempat acara diselenggarakannya ulang tahun Kakeknya. Kondisi taman lumayan sepi, hanya ada mereka berdua dan beberapa orang yang duduk sambil menikmati angin malam.

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang