"Varun kamu tidak pernah memberitahu ku bahwa kamu pernah menginap di apartemen milik Alisha."
Mendengar itu, gerakan tangan Varun yang sedang melepaskan kancing kemeja yang di kenakan nya terhenti. Ia sontak berbalik badan dan melihat Shraddha sedang menatapnya dengan raut wajah datarnya. "Alisha yang mengatakan itu padamu?" Tanyanya kemudian.
"Memangnya ada orang lain yang mengetahui ini selain kalian berdua?"
"Aku tidak berniat untuk menyembunyikan ini semua darimu."
"Tidak berniat, tapi kamu melakukan sebaliknya."
Varun berjalan mendekat ke arah dimana Shraddha berdiri. Ia lanjut berjongkok di hadapan Shraddha, kemudian menggenggam kedua tangan istrinya itu. Pandangannya naik, menatap lurus kearah iris mata amber milik wanitanya yang saat ini juga sedang menatapnya.
"Biarkan aku menjelaskan apa yang terjadi."
Shraddha tidak memberikan respon apapun. Ia tidak menyela maupun tidak menolak. Ia hanya diam sembari menatap Varun yang saat ini sedang menatapnya.
"Yang Alisha katakan itu benar, beberapa hari yang lalu aku memang menginap di apartemennya."
"Dan kalian tidur bersama. Aku benar bukan?"
Sebuah anggukan kecil mengiyakan perkataan Shraddha sebelumnya.
Melihat itu Shraddha hendak menarik tangannya yang saat ini sedang di genggam oleh Varun. Namun pria itu malah bereaksi sebaliknya. Ia menggenggam tangan Shraddha lebih erat, seolah menolak untuk melepaskan tangan wanitanya itu.
"Dengarkan aku dulu, aku belum selesai berbicara. Itu baru setengah kebenaran, aku akan menceritakan semuanya."
Shraddha akhirnya diam, menurut. Ia membiarkan Varun berbicara dan menjelaskan semua hal yang sudah terjadi.
"Beberapa hari yang lalu Alisha berulang tahun. Dia mengundang aku untuk ikut merayakan hari ulang tahunnya itu. Bukan hanya aku, ada beberapa orang temannya yang lain juga datang merayakan ulang tahun Alisha. Dan di bar yang kami datangi, kejadian tidak mengenakan itu terjadi. Disana Alisha hendak di lecehkan oleh seorang pria, dan aku membantunya. Aku juga mengantar Alisha pulang ke apartemennya."
Shraddha tetap diam menyimak semua yang Varun katakan.
"Malam itu aku tidak berniat untuk menginap sebenarnya. Tapi Alisha menahan aku untuk tetap diam. Dia ingin ada seseorang yang menemaninya dulu. Dan karena kondisi Alisha yang nampak terguncang, akhirnya aku pun menemaninya. Bagaimana pun malam itu dia nampak begitu ketakutan dan aku juga merasa tidak tega meninggalkan dia seorang diri."
"Lalu bagaimana dengan masalah kalian tidur berdua?"
"Malam saat kamu menelpon untuk melakukan panggilan video namun aku tidak mengangkatnya, itu karena saat itu ada Alisha yang tidur di samping ku. Aku ingin keluar dan menerima panggilan itu, tapi Alisha tertidur sambil memeluk lenganku. Aku tidak ingin tidur wanita itu terganggu, karena dia baru saja merasa tenang. Lalu aku memilih untuk sengaja tidak mengangkat panggilan mu, karena aku tidak ingin kamu berpikiran yang tidak-tidak antara aku dengan Alisha. Kamu tahu sendiri, bagaimana dirimu ketika sedang marah bukan? Jadi karena itu. Dan aku bersumpah tidak ada apapun yang terjadi diantara aku dan Alisha. Semuanya murni karena aku ingin menolongnya saja. Tidak lebih. Dan sebagai gantinya aku langsung menelepon mu paginya. Tapi Mama yang mengangkat panggilan dariku, dan mengatakan bahwa kamu sedang tertidur."
Mendengar semua penjelasan dari Varun, jauh di dalam lubuk hatinya Shraddha merasa lega dan lebih tenang. Semua pemikiran buruk yang awalnya ada, ia hempaskan jauh-jauh dari pikirannya. Ternyata tidak ada apapun yang terjadi diantara Alisha dan suaminya itu.