Flashback on.
"Shraddha!"
Gerakan kaki Shraddha yang hendak berjalan melangkah kearah pintu utama terhenti, tatkala mendengar ada suara yang memanggil namanya.
Shraddha, ia menolehkan kepalanya kebelakang. Di belakang, tidak jauh dari tempatnya berdiri ada Soumya yang menatapnya dengan sebuah senyuman.
"Bisa kita bicara sebentar Nak?"
Shraddha pun mengangguk sebagai balasan.
Dan sekarang disinilah Shraddha berada. Di dalam kamar bernuansa coklat, kamar yang di tempati oleh Soumya.
"Duduklah Nak." Soumya mempersilakan Shraddha untuk duduk di ruang kosong yang berada di sampingnya.
Lagi, Shraddha hanya mengangguk patuh sebagai balasan.
"Darimana Mama harus memulainya."
"Ada apa Ma? Apa ada sesuatu yang sedang mengganggu pikiran Mama?"
"Shraddha apa kamu berniat untuk kembali ke rumah Mama mu kembali?"
"Tadi Shraddha memang berniat untuk kembali."
"Nak, Mama sudah mengetahui permasalahan kalian dari Papanya Varun."
"Mama minta maaf atas semua yang sudah Varun lakukan. Jika Mama tahu, ada Illeana yang tinggal di mansion juga, Mama tidak akan mengizinkannya."
"Tidak Ma, jangan meminta maaf seperti ini. Ini juga salah Shraddha, Shraddha juga yang sudah mengizinkan Illeana untuk tinggal bersama denganku dan juga Varun."
Soumya menggerakkan tangannya, menggapai kedua tangan Shraddha. Dan kemudian, di genggamnya kedua tangan menantunya itu.
"Mama tahu, Mama seharusnya tidak terlalu ikut campur dengan masalah kalian berdua. Tapi bisakah Mama meminta sesuatu darimu?"
"Mama bisa meminta apapun dariku."
"Jangan pergi lagi Nak. Jangan pergi meninggalkan Varun. Dia terlihat rapuh, Mama tidak pernah melihatnya dalam kondisi seperti itu."
"Setelah Papanya memukulnya, dia mengurung dirinya di dalam kamar. Dan bahkan Mama mendengar dia menangis."
"Kamu bisa memaafkan Varun kan Shraddha?"
Shraddha membasahi bibirnya yang kering, sebelum berucap. "Ma, Shraddha sudah memaafkan Varun."
"Jadi kamu tidak akan pergi meninggalkannya lagi?"
"Shraddha sebenarnya masih ingin menghabiskan waktu Shraddha bersama dengan Mama, Papa, dan kak Alvin. Tapi jika Mama memintaku untuk tetap tinggal disini, maka Shraddha akan tetap disini." Jawab Shraddha sembari tersenyum hangat.
"Terima kasih Nak, Mama sangat menyayangimu sayang."
"Shraddha juga menyayangimu Ma."
"Oh ya lusa adalah karva chaut, kalian berangkat lah bersama ke India. Kita akan merayakan karva chaut bersama dengan keluarga Varun yang lainnya juga."
Flashback off.
***
India.
Karva chaut. Sebuah festival yang dirayakan oleh para wanita yang sudah menikah. Karva chaut sendiri merupakan tradisi puasa para istri di India. Ya, puasa yang dilakukan di malam bulan purnama. Pada waktu tersebut, para wanita yang sudah menikah akan berpuasa sehari mulai dari terbitnya matahari hingga terbitnya bulan untuk mendoakan keselamatan dan umur panjang suami mereka.
