"Bibi Shraddha pulang." ucap seorang wanita berpakaian salwar kameez merah muda dengan detail putih. Kedua tangan wanita itu terlihat membawa membawa kantong paperbag yang full berisikan sayuran dan buah-buahan.
"Terima kasih Nak." balas Bibi Asmitha lalu mengambil alih semua paper bag yang tadi berada di tangan wanita itu.
"Owh ya Bibi, Raghav langsung pergi kerumah temannya. Dia akan pergi sebentar, tidak lama."
"Anak itu, selalu saja keluyuran."
"Hallo Mam sab." ucap seorang pria sambil menepuk pundak Shraddha dari arah belakang.
*(Hallo Nyonya.)
Shraddha menoleh, dan mendapati Varun sedang tersenyum manis kearahnya. Pria itu terlihat tampan dengan kaos berwarna hitam, yang di padukan dengan celana pendek berwarna senada dengan kaosnya. Jangan lupakan kaca mata hitam yang menutupi matanya, dan juga tatanan jambulnya yang terlihat sangat rapi.
Shraddha hanya diam, sambil memandangi pria itu tanpa ekspresi.
"Aku menunggumu dari tadi yaar, dan kamu hanya menatapku seperti itu."
*(Yaar:teman)
"Varun menunggumu dari tadi Shraddha." ucap Bibi Asmitha sambil tangannya sibuk menguleni adonan paratha.
"Ada apa?" tanya Shraddha akhirnya. Tangan wanita itu terulur untuk mengambil sebuah toples yang berisikan kacang almond kesukaannya.
"Untukmu." Varun menyerahkan sebuah kotak kado panjang berwarna putih yang Shraddha tidak tahu isinya apa.
"Untukku?"
Varun mengangguk sebagai jawaban. Shraddha menaruh kembali toples berisikan kacang almond tersebut, lalu tangannya terulur untuk menerima kotak pemberian Varun tadi.
"Lehenga? Untuk apa?" Shraddha bingung, mengapa Varun memberikannya sebuah lehenga.
"Alia mengundang kita keacara pernikahan sepupunya." jawab Varun lalu memasukkan dua biji kacang almond kedalam mulutnya.