"Pengantinnya terlihat sangat cantik bukan?" tanya Shraddha kepada Varun dengan tatapan yang terfokuskan kearah sang mempelai wanita yang baru saja memasuki tempat utama pernikahan. Lengkap dengan diikuti iring-iringan di belakangnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kecantikanmu juga tidak kalah dari pengantin itu." jawab Varun ikut memfokuskan pandangannya kearah sang mempelai wanita. Shraddha langsung menoleh kearah Varun, ketika mendengar penuturan pria itu. Varun ikut menoleh, namun Shraddha terlebih dahulu membuang pandangannya kearah lain.
"Apakah kamu selalu menggoda semua wanita dengan ucapan manismu itu?"
"Tidak semua, hanya beberapa wanita beruntung yang ku puji seperti itu."
"Sepertinya, mantanmu sangat banyak. Dan mereka semua pasti memutuskanmu karena kamu selalu menggoda wanita setiap saat. Mereka pasti tidak tahan berhubungan dengan pria suka membual seperti dirimu."
"Hanya satu, dan itupun aku yang memutuskan hubungan itu." setelah mengucapkan kalimat tersebut, Varun menjauh meninggalkan Shraddha sendiri dengan berbagai macam pertanyaan di kepala wanita itu.
*** Upacara pernikahan sudah selesai. Sekarang waktunya para tamu menikmati hidangan yang sudah di persiapkan. Shraddha celingukan, menoleh kesamping, ke bekalang, mencari keberadaan Varun. Pria itu seolah menghilang setelah perbincangan tadi. Sedari tadi dia mencarinya, namun nihil. Dia tidak terlihat sama sekali.
"Alia." panggil Shraddha ketika melihat wanita itu sedang tersenyum kepada tamu-tamu yang hadir melewati dirinya.
"Ada apa?" tanya Alia menghampiri Shraddha yang tadi memanggil dirinya.
"Apa kamu melihat Varun? Aku mencarinya sedari tadi."
"Saat aku menelpon keluar, aku melihatnya sedang duduk sendiri."
"Baiklah, terima kasih."
"Aku akan mencari Mamaku dulu. Bye Shraddha, jangan lupa nikmati hidangannya."
Shraddha hanya membalas dengan senyuman manisnya. Setelah Alia tidak berada di hadapannya, wanita itu melangkah keluar mencari Varun.
- - - - -
"Apa yang kamu lakukan disini? Mengapa kamu tiba-tiba pergi, dan menghilang begitu saja?" tanya Shraddha ketika melihat Varun duduk seorang diri menjauh dari keramaian dengan posisi membelakangi dirinya.
"Aku tidak hilang, aku sedang ingin istirahat sebentar. Aku juga tidak pergi, aku hanya menikmati sepi." jawab Varun menghisap batang rokok yang berada di tangannya, lalu menghembuskannya, membiarkan asap rokok tersebut bersatu dengan angin malam.
"Kamu merokok?" tanya Shraddha lalu mendudukkan tubuhnya di samping pria itu.
"Terkadang, bila pikiranku sedang sedikit kacau."
"Minum juga?" tanya Shraddha sekali lagi ketika ia melihat ada sebotol beer yang berada di samping pria itu.
"Sebagai alat untuk melupakan sedikit pikiran yang menggangguku."