JUN (2 End)

1.5K 93 0
                                        

Warning 18+




Maafkeunnya kemarin aku unpublik karna konfliknya kurang kena menurut ku hehe, maafkeun.

Sebagai permintaan maaf double up lagi hari ini 😉😊



















POV Jun


Aku berjalan masuk ke club tempat biasa (y/n) dan teman-temannya berkumpul. Musik berdentum kencang, lampu warna-warni menyorot ke segala arah, sementara bau alkohol bercampur parfum memenuhi ruangan. Aku dan Changkyun langsung menuju meja mereka. Namun, kali ini aku hanya mendapati Serim dan Yoora duduk berdua.

“Hai, dimana (y/n)? Kenapa dia tidak bersama kalian hari ini?” tanyaku sambil menarik kursi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Hai, dimana (y/n)? Kenapa dia tidak bersama kalian hari ini?” tanyaku sambil menarik kursi.

“Hai, Sunbae. Ah, dia pulang duluan tadi, katanya nanti akan langsung ketemu kita disini,” jawab Yoora sambil meneguk minumannya.

Aku hanya mengangguk pelan, meski dalam hati bertanya-tanya kenapa ia harus pulang duluan. Tak lama setelah itu, mataku menangkap sosok yang sangat kukenal. (y/n) berjalan anggun mendekat ke meja kami, dan aku otomatis tersenyum. Mini dress krem yang melekat di tubuhnya membuatnya terlihat begitu menawan malam ini.

“Hai,” sapaku sambil tersenyum kecil.

“Hai, sunbae,” balasnya sambil duduk tepat di sampingku.

“Kau dari mana? Kenapa baru sampai?” tanyaku sambil menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.

“Ada masalah kecil, jadi aku baru sampai,” ucapnya ringan, lalu dengan santai menarik tanganku untuk melingkar di pinggangnya.

“Apa sekarang masalahnya sudah selesai?” tanyaku sambil menatapnya lekat-lekat.

Ia hanya mengangguk pelan, tersenyum manis, lalu merapatkan tubuhnya semakin dekat denganku.

“Yakk… kalau mau bermesraan jangan di sini. Kalian mau bikin kami jadi penonton?” celetuk Yoora dengan nada sebal bercampur geli.

(y/n) hanya tersenyum tipis mendengar komentar itu.

“Sudahlah, ayo gadis-gadis. Kita pergi saja sebelum melihat sesuatu yang seharusnya tidak kita lihat,” ucap Changkyun dengan nada bercanda.

Ey, apa maksud Oppa itu…” (y/n) menggoda, lalu mengecup bibirku sekilas.

Aku hanya bisa tersenyum menatapnya, sementara Serim langsung berdiri sambil mengeluh, Augh, mataku sakit melihatnya.”

Tak lama kemudian mereka bertiga benar-benar pergi meninggalkan meja. Begitu mereka lenyap dari pandangan, (y/n) langsung beralih duduk di pangkuanku. Bibirnya mulai menciumi leherku tanpa malu-malu.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang