72.MINGHAO

919 68 5
                                    

Request by wulan2814














Sudah lebih dari 5tahun, aku menikah dengan minghao tapi dia tetap saja kaku saat aku melakukan skinship ditempat umum, bukan hanya kaku ia cenderung menghindari aksi ku yang selalu ingin melakukan skinship dengannya di tempat umum seperti sekarang ini ia malah pergi menuju mobilnya yang terparkir cukup jauh dari taman bermain.

Ia beralasan ingin mengambil suatu untuk Hyeoni putrinya, anak pertama kami. Usianya baru saja menginjak 3tahun, anak ini benar-benar menggemaskan lihat saja ia begitu sama seperti appanya yang tidak ingin melakukan skinship ditempat umum.

Tidak aku tidak kesal justru, aku semakin senang melihat minghao yang terus menghindari aku karna aku ingin merangkul lengannya atau menyuapinya ketika sedang makan tapi beda lagi jika dirumah minghao itu cenderung manja dan selalu saja memanggil ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak aku tidak kesal justru, aku semakin senang melihat minghao yang terus menghindari aku karna aku ingin merangkul lengannya atau menyuapinya ketika sedang makan tapi beda lagi jika dirumah minghao itu cenderung manja dan selalu saja memanggil ku ketika ia membutuhkan bantuan.

"Appa" seru Hyeoni begitu melihat minghao kembali dengan sesuatu ditangan.

"Kau bawa apa?" tanya ku.

"Tisu basah untuk Hyeoni" jawabnya dengan duduk dihadapan ku, kursi yang ada bersebrangan dengan kursi yang diduduki Hyeoni.

"Kenapa, kau mengambilnya?" tanya ku dengan menatapnya.

"Tangan Hyeoni sudah terlihat kotor jadi aku mengambilnya lagipula yang kau bawa tadi habiskan? Nah, bersihkan tangan Hyeoni segera" kata minghao yang membuat ku langsung mengambil tisu basah ditangannya.

"(Y/n)-ah, kita makan siang sekarang bagaimana? Sudah jam segini, bukan ini sudah masuk jam makan Hyeoni?" ujar minghao selagi aku sibuk membersihkan tangan Hyeoni.

"Ah, kau benar yasudah kita akan makan dimana?" ucap ku dengan masih sibuk membersihkan tangan Hyeoni.

"Didekat sini atau kau mau kita sekali pulang saja dan mampir di kedai dekat apartemen" tukas minghao yang membuat ku menoleh kearahnya.

"Eum.. dekat sini saja, tapi kau yang menggendong Hyeoni, iya Kaja!" ujar ku dengan beranjak.

Minghao langsung menggendong Hyeoni, tentu dengan jail aku langsung merangkul pinggang minghao yang membuatnya langsung menoleh kearah ku.

"Wae?" tanya ku berpura-pura.

"Tangan mu bisa tidak, tak usah seperti itu ini tempat umum, (y/n)-ah" ucapnya dengan melepaskan tangan ku.

"Kau ini, kenapa aku hanya merangkul suami ku bukan orang lain" rengek ku dengan menatapnya.

"Huftt.. sudahlah, jangan merengek seperti itu kau tidak malu dengan Hyeoni. Lihat, dia menatap mu" ujar minghao sambil melirik Hyeoni yang tengah melihat kearah ku.

Aku menoleh kearah Hyeoni, benar yang minghao bilang jika ia tengah memperhatikannya ku. Aku yang gemas segera mengecup pipinya yang mendapatkan penolakan darinya, hingga dengan jail aku mengecup pipi minghao juga yang langsung mendapatkan decakan kesal dari minghao.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang