8.MINGHAO

2.8K 156 2
                                    

Aku tersenyum dan menggeleng kepala ku saat aku berjalan masuk kedalam kamar dan melihat dua orang yang ku sayangi masih tertidur pulas diranjang tidur, yang satu tidur dengan posisi terlentang dengan tangan diatas kepalanya sedang yang satunya lagi tidur tengkurap dengan posisi wajahnya berada didada orang sebelahnya dan tangannya juga menutup wajah orang yang dadanya ia pakai sebagai bantalannya.

Aku berjalan kearah mereka dan menduduki tepi ranjang tidur untuk membangunkan mereka, aku memindahkan tangan balita yang sedang menutup wajah namja ini.

"Minghao, sayang ayo bangun" ucap ku pelan.

Aku melihat ia menggeliat dan perlahan membuka matanya.

"Jangan dulu bergerak anak mu masih tidur" ucap ku lagi.

Minghao hanya menghembuskan napasnya dan mengusap kepala anaknya.

"Jam berapa ini sayang??" ucapnya.

"Baru jam tujuh pagi" jawab ku sambil perlahan memindahkan balita yang menjadikan dada minghao sebagai bantalannya tadi.

"Lima menit lagi apa aku boleh tidur lima menit lagi??" ucapnya sambil mengubah posisinya.

"Baiklah lima menit lagi, minseok-ah bangun sayang" ucap ku dengan pelan.

"(Y/n)-ah biarkan saja dia, dia pasti akan bangun sendiri nanti" ucap minghao.

Aku hanya menghela napas ku sambil beranjak.

"Baiklah kalian bisa tidur kembali, lima menit minghao setelah itu kau harus bangun dan mandi oh iya jangan lupa mandikan juga minseok" ucap ku sambil berjalan kearah pintu.

Yah seseorang yang kumaksud tadi adalah minghao, seo minghao dia adalah suami ku. Kami menikah tiga tahun lalu dan minseok adalah anak pertama kami yang baru berusia dua tahun. Minghao ini adalah seorang fotografer profesional ia menekuni profesinya sejak tujuh tahun lalu, pertemuan kami juga tidak jauh dari sana. Aku bertemu dengannya ketika aku tengah mengantar model ku ke lokasi pemotretan dan kebetulan minghao lah salah satu fotografer disana, dulu aku memang bekerja sebagai manager tapi aku berhenti saat aku sudah memiliki seorang anak, terlalu merepotkan dan aku juga tidak ingin meninggalkan anak ku sendiri dirumah dengan pengasuh.

"Araseo aku akan melakukannya" jawabnya.

Aku hanya tersenyum saat mendengar perkataannya tadi dan menutup kembali pintu kamar kami.





















Aku berjalan menghampiri meja makan dan meletakkan sepiring pancake kesukaan minseok. Yah setelah bangun mereka langsung mandi dan sekarang mereka sedang duduk manis dimeja makan untuk menyantap sarapan mereka. Aku mendudukan diri ku disamping minseok dan membantunya untuk memotong-motong pancakenya.

"(Y/n)-ah jangan lupa setelah dari dokter gigi nanti kau dan minseok langsung ke studio pemotretan, iya" ucapnya.

"Eung, aku juga tidak akan lupa minghao".

"Apa kita akan berjalan-jalan setelah apa selesai bekerja??" tanya minseok dengan mulut penuhnya.

Yah meski usia minseok baru dua tahun, gaya bicara dan ucapannya sudah tidak cadel lagi meski dia sesekali melakukannya.

"Bukan sayang, hari ini appa akan pergi ke busan untuk melakukan pemotretan disana dan appa akan mengajak kita" jawab ku.

"Yeah, apa aku boleh makan elut disana nanti appa??" tanyanya.

"Belut sayang bukannya elut" ucap ku sambil tersenyum.

Aku melihat minseok hanya tersenyum kearah ku.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang