3.JOSHUA

4.5K 242 30
                                    

Aku menghembuskan kembali napas ku saat aku melihat hasil test dari benda pipih yang sedang ku pegang ini, aku meremas ujung wastafel sambil merunduk kepala hingga tak lama aku mendengar suara seseorang yang memanggil nama ku dan mengentuk pintu kamar mandi ini.

"Sayang apa kau sudah selesai bagaimana hasilnya??" teriaknya.

"Iya tunggu sebentar aku akan keluar sekarang" jawab ku sambil beranjak keluar.

Aku membuka pintu kamar mandi dan memasang senyum saat melihat ia sedang berdiri didepan pintu kamar mandi tadi dan menggelengkan kepala ku, ia yang mengerti langsung memeluk ku mengusap kepala ku.

"Hasilnya masih sama shua, maafkan aku" ucap ku sambil membalas pelukannya.

"Gwaenchanha, mungkin tuhan belum mempercayai kita untuk menjadi orang tua sayang" jawabnya.

Yah shua atau joshua ini adalah suami ku, kami menikah sudah tiga tahun lalu tapi kami belum juga diberikan momongan, aku dan joshua sudah melakukan berbagai cara untuk mendapatkan momongan namun sampai saat ini kami belum dikaruani momongan.

Aku hanya mengangguk pelan dan mengeratkan pelukan ku padanya.

"Kita bisa mencobanya lagi sayang, jika gagal kita bisa terus mencoba sampai kita berhasil" ucapnya sambil terkekeh geli.

Aku yang mendengarnya hanya memukul pelan bahunya.

"Shua tidak lucu, lelucon tidak lucu sama sekali" ucap ku sambil melepas pelukannya dan beranjak pergi.

"Hai ayolah aku akan hanya berusaha menghibur mu sayang" ucapnya sambil berjalan mengikuti ku.































Aku berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan untuk joshua, aku menghembuskan napas ku saat aku merasakan sebuah lengan yang melingkar di pinggang ku.

"Shua bisa kau lepaskan dulu pelukan mu, aku harus menyiapkan sarapan mu sekarang" ucap ku sambil mengelus tangannya.

"Apa kau tidak bisa menyiapkan sarapan ku dengan aku yang seperti ini??" ucapnya pelan.

"Aniya shua" jawab ku.

"Baiklah, tapi dengan satu syarat" ucapnya sambil melepaskan pelukannya.

Aku membalikan tubuh ku dan mengangkup kedua pipinya sambil menatapnya, aku tersenyum dan mengecup bibirnya sekilas.

"Itu kan syaratnya" ucap ku.

Aku melihat joshua hanya mengangguk pelan dan tersenyum.

"Ya sudah, selagi aku membuat sarapan sebaiknya kau bersiap sana" ucap ku lagi.

"Baiklah, buatkan aku sarapan yang paling enak hari ini, iya" ucapnya sambil mengecup kembali bibir ku.

Aku hanya mengangguk pelan sambil tersenyum kearahnya. Dan setelah itu joshua melangkah pergi kekamar kami, sedang aku mulai sesibuk dengan bahan makan yang baru ku keluar dari kulkas.

Cukup lama aku berkutut dengan semua bahan makanan hingga aku mendengar suara teriakan joshua, aku menoleh dan menatap joshua yang sedang berjalan kearah ku.

"(Y/n)-ah" teriaknya.

"Apa lagi sekarang??" tanya ku.

"Dimana kau menyimpan dasi ku?? aku kesulitan mencarinya sayang itu sebabnya aku berteriak tadi" jawabnya.

Aku menghelan napas ku dan berjalan kearahnya sambil meletakkan sepiring nasi goreng kimchi kesukaannya yang sudah selesai ku buat tadi.

"Duduklah dan makan sarapan mu biar aku yang mengambil dasinya untuk mu" ucap ku.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang