MINGHAO (2 End)

889 83 3
                                    

Pov minghao...

‍‍Sial, saat aku berada disana aku hanya melihat seseorang itu berlari keluar gedung apartemen (y/n), aku langsung menghampiri (y/n) yang terduduk dilantai dekat pintu depan apartemennya. Aku langsung memeluknya menggendongnya dan mendudukkannya disofa ruang tengah, bisa saja aku mengejar orang tadi tapi aku tidak bisa meninggalkan (y/n) sendirian di apartemennya.

"Kau tak apa? Apa dia melukai mu?" ucap ku pelan.

(Y/n) hanya menggelengkan kepalanya sambil masih memegangi tangan ku begitu erat.

"Hai, tak apa aku disini kau tak perlu takut" ucap ku sambil mengusap kepalanya.

"Sunbae, ia bilang ia akan menjadikan ku memiliknya dan akan membuat mu menjauh dari ku. Aku takut sunbae, aku bahkan tidak mengenalnya" ucapnya sambil terisak.

"Ssstt.. Sudah biar saja jangan dengarkan perkataannya tadi aku tidak akan kemana-mana aku pasti melindungi mu" ucap ku sambil memeluknya mengusap kepalanya untuk menenangkannya.

Pov minghao end...




















Sudah seminggu setelah kejadian itu aku memilih cuti dari kantor dan tak keluar apartemen ku, aku membeli bahan makan dibantu oleh song ahjumma tukang bersih-bersih digedung apartemen ku dan hampir setiap hari minghao datang ke apartemen ku untuk melihat keadaan ku atau bahkan dia sampai menginap di apartemen ku untuk menjaga-jaga jieun pun begitu.

Aku menghembuskan napas ku saat aku keluar dari pintu apartemen ku, aku memberanikan diri ku keluar karna aku harus mengambil beberapa surat yang sudah menumpuk dikotak surat milik ku.

Aku langsung pergi ke tempat loker dibawa mengambil semua surat milik ku dan saat aku kembali aku melihat seseorang pemuda yang sama yang saat itu mengatakan bahwa ia akan menjadikan ku miliknya sedang berdiri di dekat pintu apartemen ku, aku langsung berlari tanpa bersuara bersembunyi di tangga darurat mencoba menelepon jieun atau minghao atau siapapun untuk kemari namun, saat aku ingin meneleponnya aku melihat bayangan yang berdiri dihadapan ku membuat ku langsung mendongkak untuk melihatnya.

"Kau sendirian? Apa kau mencoba menghubungi kekasih baru mu itu?" ucapnya pelan.

"Ne.. A-ani.. Aku hanya sedang mengecek ponsel ku" ucap ku gugup.

"Kenapa kau selalu saja berbohong (y/n)-ssi".

"Ani.. Sungguh aku sedang-. Nugu? Kenapa kau tau nama ku?" ucap ku.

"Jelas aku tau, bukan kita dulu sepasang kekasih tapi kau terus saja mengkhianati ku dan berkencan dengan pemuda lain" ucapnya sambil melepas masker dan topinya.

Aku mengerjapkan mata ku saat melihat wajah pemuda itu. Hyungsik, pemuda yang pernah menyatakan perasaannya pada ku saat kami masih duduk disekolah menegah atas namun, aku menolaknya karna aku sedang tidak ingin berkencan saat itu.

"Hyungsik!!".

"Akhirnya kau menyebutkan na- Arghhhh.. Sial.." ucapnya dengan ringisan karna seseorang menendangnya.

"Kau tak apa?" tanyanya.

Aku menoleh saat mendengar suara yang cukup aku kenal selama ini. Yah eunwoo dia disana menatap ku dengan wajah khawatirnya.

Aku hanya mengangguk pelan sambil beranjak dibantu olehnya. Aku juga melihat minghao yang sedang memegangi hyungsik.

























Aku menatap hyungsik yang sedang duduk disofa ruang tengah bersama eunwoo dan minghao, eunwoo duduk sambil menatapnya sedang minghao dan aku berdiri tak jauh dari sana. Aku berada tepat dibelakang tubuh minghao dan memegangi ujung kemeja minghao disana juga ada jieun yang baru saja datang tadi.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang