62.DOKYEOM

1K 63 2
                                    

Langit benar-benar gelap sekarang siap menumpahkan isinya secara langsung, namun tak membuat ku bergeming hingga akhirnya hujan deras turun juga seiring dengan hujan turun air mata ku juga ikut turun.

Aku menangis sejadinya meluapkan perasaan ku yang kurasakan hari ini, bayangkan saja kau mendapatkan nilai jelek karna ketauan memberikan salinan jawaban ku sendiri pada teman sekelas ku, ditambah aku ditegur oleh wali kelas ku karna melakukan hal seperti itu, dituduh mengambil barang milik teman ku, dan lagi tadi saat aku akan menyebrang jalan aku terserempet motor yang membuat ku mendapatkan luka dilutut dan tangan ku untungnya tidak begitu parah.

"(Y/n)-ah, kenapa kau disini? Ayo, kita pulang nanti kau sakit" aku mendongak begitu mendengar suara yang tak asing untuk ku, dokyeom kekasih ku sepertinya dia mencari ku sejal tadi.

"Dokyeom-ah!!" panggil ku begitu paru.

Dokyeom langsung memeluk mu memberikan pakaiannya basah karna memeluk mu.

"Sudah, aku tau hari ini begitu berat untuk mu menangis lah jangan menahannya" ucap dokyeom yang semakin membuat ku menangis.

Dokyeom dan aku masih ada dibawa payung yang sama selama beberapa menit sampai akhirnya, dokyeom membawa ku menuju mobilnya.

"Pakai ini agar kau tak demam" ujar dokyeom begitu kami ada didalam mobilnya.

Begitu dokyeom sudah menyelimuti seluruh tubuh ku, ia bergegas melajukan mobilnya menuju apartemen nya. Hingga tak butuh waktu lama kami sampai apartemen nya, dokyeom langsung menyuruh ku masuk kedalam kamar mandi untuk segera mandi.

Beberapa menit kemudian, aku sudah selesai mandi berganti pakaian. Aku mengunakan pakaian tidur milik dokyeom yang sudah dokyeom siapkan.

Aku mendudukkan diri ku ditepi tempat tidur, dan tak lama dokyeom datang dengan sebuah gelas ditangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mendudukkan diri ku ditepi tempat tidur, dan tak lama dokyeom datang dengan sebuah gelas ditangan. Ia langsung memberikannya pada ku, aku pun langsung menerimanya.

"Sudah lega? Ayo, makan dulu" ujar dokyeom.

"Aku tak mau makan" ucap ku.

"Sayang, kau harus makan jika tidak nanti kau sakit dan aku menjadi sedih" dokyeom berbicara dengan mengerucut bibirnya berpura-pura sedih sambil menatap kearah ku.

Aku tersenyum tipis begitu melihat ekspresi wajah dokyeom sekarang ini.

"Ayo, buka mulut mu aaaa" ucap dokyeom lagi.

Tanpa berkata lagi aku membuka mulut ku dengan menatap dokyeom yang tengah menatap ku.

"Gadis pintar" seru dokyeom.
























Pelukan ku semakin erat begitu dokyeom menarik ku dalam pelukannya, yah setelah acara makan tadi aku langsung meminta dokyeom untuk memeluk ku kembali.

"Dokyeom-ah, maaf kau pasti begitu khawatir pada ku tadi" ucap ku dengan pelan.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang