1.SCOUPS

9.4K 275 38
                                    

Aku tersenyum menatap seorang namja yang sedang tidur pulas didepan ku, aku mengecup bibirnya sekilas dan mengusap bibirnya membuatnya sedikit terusik. Aku tersenyum saat merasakan tangannya mengusap punggung ku, aku kembali mengecup bibirnya berulang kali hingga akhirnya ia membuka matanya dan menatap ku.

"Biarkan aku tidur sebentar lagi" ucapnya sambil menutup kembali matanya.

"Bangunlah jangan bermalas-malas meski pun ini akhir pekan bukan berarti kau bisa tidur seharian oppa" ucap ku sambil mengecup bibirnya lagi.

"Baiklah-baiklah aku bangun sekarang, lihat aku sudah bangun sekarang, jadi apa yang kau ingin sekarang" ucapnya sambil menatap ku.

Aku tersenyum lebar saat aku melihatnya membuka matanya.

"Scoups oppa, anak mu ingin kau mengusapnya sekarang" ucap ku.

Yah namja yang ku maksud tadi adalah scoups suami ku. Kami menikah enam bulan lalu dan sekarang aku sedang mengandung anak pertama kami, usia kandungan ku baru menginjak tiga bulan jadi perut ku sudah agak berbentuk aku juga masih mengalami mual dan pusing meski tak sesering saat awal kehamilan ku.

Semenjak hamil pun aku semakin manja pada scoups, dan sering menangisi hal-hal kecil yang membuat ku tak nyaman dan perubahan mood juga sering aku alami. Entahlah semenjak hamil aku merasa seperti bukan diri ku, yah aku ini gadis yang terkesan cuek dan dingin tapi saat mengandung perubahan itu sangat kurasakan.

Aku melihat scoups hanya tersenyum lebar dan mulai mengusap perut ku.

"Apa perut mu kram lagi??" tanyanya.

Aku hanya mengangguk pelan sambil memegangi tangannya yang ada diperut ku.

"Ini pasti kau berendam terlalu lama di bathtub sayang kau tahu kan dia tak suka berlama-lama berendam" ucapnya sambil mengusap-ngusap perut ku.

"Oppa!!" rengek ku.

"Dia yang menginginnya tadi kenapa oppa jadi menyalahan ku, aku kan hanya menuturi kemauan anak mu" ucap ku sambil menepis tangannya dan duduk ditepi ranjang.

"Mianhaeyo aku tidak tahu jika ia yang menginginkannya" ia berbicara sambil memeluk ku dari belakang dan menaruh dagunya dibahu.

Aku hanya diam sambil menatap kearah jendela dan setelah itu aku melepaskan pelukannya dan beranjak.












Pov scoups...

Aku membuka pintu kamar mandi dan melihat (y/n) yang sedang merapihkan barang yang akan kami bawa kerumah eomma ku. Yah kami akan menginap disana untuk beberapa hari kedepan, aku berjalan menghampirinya dan saat sudah dekat aku menyodorkan handuk kecil ku padanya. Aku melihat ia menatap ku dan meraihnya, ia mendudukan dirinya ditepi ranjang tidur kami aku langsung duduk dilantai menghadapnya. Yah ini memang salah satu kebiasaannya, ia selalu mengeringkan rambut ku saat aku sudah selesai mandi katanya aku tidak pernah benar ketika mengeringkan rambut ku sendiri, jadi dia selalu mengeringkan rambut ku seperti ini.

"Kau masih marah pada ku" ucap ku sambil mengusap perutnya.

Ia tak menjawab ku. Ia malah sibuk mengeringkan rambut ku.

"Sayang lihat eomma mu ia tidak mau berbicara dengan appa, apa yang harus appa lakukan untuk membuat eomma mu tak marah lagi coba katakan pada appa" aku berbicara sambil mengusap perutnya.

"Appa menyebalkan itu sebabnya eomma marah pada appa" sautnya.

Aku tersenyum lebar saat mendengar perkataan (y/n) tadi.

"Mianhae karna hari ini appa bersikap menyebalkan pada mu dan eomma" ucap ku.

"Hanya minta maaf pada anak mu tidak pada ku" sautnya lagi.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang