DINO (2 End)

611 71 4
                                    

guys, aku sengaja double up karna mungkin ini bakal jadi bagian terakhir di word imagine seventeen part 2 ini. Aku ngga tau bisa lanjutin word aku ini atau ngga karna jujur banyak bgt hal yg terjadi akhir² ini di rl aku, aku juga ngga tau kenapa akhir² ini yg vote ceritanya lebih sedikit dibandingkan dengan yg baca jadi aku kasih tau kalian mungkin ini bagian terakhir dari imagine seventeen part 2 ini, mungkin ya karna aku juga ngga tau bisa lanjutin atau ngga ya karna aku masih menimbang-nimbang keputusan yg aku buat untuk saat ini aku cmn pengen bilang aja sama kalian kalau mungkin bagian dino ini adalah bagian terakhir.

Udah segitu aja kabar yg aku kasih tau buat kalian, aku harap para silent ready (pembaca gelap) bisa lebih menghargai lagi cerita orang lain yg udah dibaca oleh kalian dan kasih votenya. Makasih dan maaf ya karna kabar yg dadakan kaya tahu bulat digoreng dadakan, canda haha 😂.
























"(Y/n)-ah, kau berteleponan dengan siapa tadi kenapa aku dengar kalian begitu mesra?" ucapnya yang membuat ku mematung.

"Aku..."

"Aku.. Se-jak kapan oppa ada didepan pintu kamar ku?" tanya ku dengan sedikit gugup.

"Saat kau bilang'Eung, bye sampai ketemu nanti' siapa? Apa kau tengah berkencan dengan seseorang tanpa oppa tau?" ucapnya sambil menatap ku.

"Hahaha, itu aku hanya sedang berlatih untuk pertunjukan teater oppa. Oppa sepertinya salah paham mana mungkin aku berkencan tanpa oppa tau hehe" bohong ku pada dokyeom.

Dokyeom memang belum memperbolehkan ku berkencan dengan siapapun sebelum aku lulus sekolah, dia begitu menyayangi ku dan menjaga ku sejak kedua orang tua kami berpisah kami sekarang pun hanya tinggal berdua dirumah ini kedua orang tua kami hanya mengirimkan uang untuk biaya hidup kami tanpa pernah tau keadaan kami sekarang.

"Oppa, aku mengantuk. Aku harus bangun pagi besok untuk pergi sekolah selamat malam oppa" ucap ku sambil mengecup pipinya.

"Selamat malam" ucapnya sambil mengusap kepala ku.

Aku menghela napas ku begitu setelah membaringkan tubuh ku, tamat riwayat ku jika dokyeom sampai tau aku memang tengah berkencan dengan seseorang bisa-bisa dia marah besar pada ku.



















Matahari sudah perlahan menampakkan dirinya itu bertandang bahwa pagi sudah tiba, aku terbangun setelah dokyeom membangun ku tadi. Aku langsung bergegas mandi dan bersiap setelah bersiap aku langsung mengenakan sepatu ku da berpamitan pada dokyeom dan yang lain hingga saat didepan rumah aku melihat dino yang sudah menunggu ku di depan rumah, aku langsung menghampirinya dino yang melihat ku berjalan kearahnya ia langsung tersenyum dan menyapa ku.

"Selamat pagi" sapa dino.

"Selamat pagi juga dino" ucap ku.

"Kaja, kita berangkat bersama. Kau tau kupikir kau akan terlambat lagi hari ini" ucapnya sambil menatap ku.

"Aku tidur lebih awal semalam jadi aku tidak terlambat lagi sekarang" ucap ku dengan tersenyum kearahnya juga.

Dino hanya mengangguk pelan sambil berjalan beriringan dengan ku menuju halte dekat daerah rumah kami.

Kami akhirnya tiba, tentu saja kami karna diperjalanan tadi dino dan aku bertemu dengan san, subin dan eunji. Kami berjalan menuju kelas sambil bercanda, hingga sampai kelas langkah kami terhenti ketika sohyun menghampiri kami dengan kotak bekal ditangannya.

"Dino, aku membuat sandwich untuk mu sebagai ucapan terima kasih karna tolong ku kemarin" ucap dengan tersenyum genit.

"Oh, lihat siapa yang mendapatkan sesuatu dari seorang gadis" goda san.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang