Mungkin untuk sebagai orang menikah adalah hal yang akan membuat mereka melanjutkan perjalanan mereka ke jenjang yang lebih dalam lagi tapi beda hal dengan ku, aku menikah bukan untuk melanjutkan tapi memulainya bersama seorang pemuda yang dijodohkan dengan ku. Jeon wonwoo, pemuda yang sangat dingin, dan tak banyak bicara ini sekarang telah menjadi suami ku. Kami menikah sejak enam bulan lalu, sejak saat itu juga aku berusaha untuk membuat wonwoo mencintai ku begitu juga dengan aku ah, tidak-tidak aku bahkan sudah mencintainya saat pertama kita bertemu waktu itu.
Aku menoleh saat mendengar suara kursi yang tergeser disana sudah ada wonwoo yang duduk disalah satu kursi pantry, aku langsung menghampirinya dan memberikannya secangkir teh hangat.
"Aku buat sandwich kau mau?" tanya ku.
"Boleh" ucapnya singkat.
Aku langsung mengambilnya dan meletakkan sepiring sandwich dihadapannya.
"Wonwoo, hari ini aku akan pulang terlambat ada beberapa tugas yang harus kukerjakan dengan teman-teman ku tak apa kan?" tanya ku lagi.
"Tak apa, ayo kita berangkat" jawabnya sambil membawa sandwich buatan ku tadi di tangannya.
Aku hanya mengangguk pelan sambil berjalan menuju ruangan tengah untuk mengambil tas ku.
"Gwaenchana, dia akan luluh sebentar lagi kau tak boleh menyerah" gumam ku.
Dan setelah mengambil tas tadi aku langsung bergegas menyusulnya yang sudah lebih dulu keluar tadi.
Aku meraih ponsel ku untuk memastikan apa ada notif pesan atau telepon dari wonwoo atau juga tidak dan nyatanya tidak ada, tidak ada satupun notif darinya notif yang ku dapat hanya dari eomma dan eommani saja. Aku menghembuskan napas dan kembali memasukan ponsel ku kedalam tas ku dan melanjutkan acara mengerjakan tugas ku lagi.
"Yakk.. Berhenti menekuk wajah mu kau membuat mata ku sakit asal kau tau saja" ucap teman ku subin.
"Diam, dan kerjakan saja tugas mu" ketus ku.
"(Y/n)-ah, bagaimana jika setelah ini kita pergi minum saja bagaimana?" ucap teman ku yang lain hyera.
"Eung, kau aturan saja" jawab ku datar.
"Yakk.. Bagaimana dengan suami mu?" tanya subin.
"Dia sibuk kau tenang saja, lagipula kita minum tidak akan sampai malam bukan" jawab ku lagi.
"Eung, majayo. Kita minum hanya untuk menghilang stress saja. Ayo cepat selesai tugasnya" ucap hyera lagi.
Aku melihat subin hanya mengangguk pelan sambil kembali mengerjakan tugas bagiannya.
Aku menghela napas ku saat kembali melihat ponsel ku bersih dari notif dari wonwoo, dia itu benar-benar membuat terkadang ingin menyerah dengan semuanya tapi kadang ia juga membuat ku yakin untuk terus berjuang membuatnya mencintai mu.
"Wonwoo oppa memang seperti itu orangnya kau tidak perlu berpikir macam-macam dia punya caranya sendiri untuk menunjukkan rasa khawatirnya pada mu" ucap yoomi sepupu wonwoo.
Yah acara minum-minum ku dengan subin dan hyera gagal karna hyera pergi berkencan dengan kekasihnya sedangkan subin dia harus pulang untuk menjemput adiknya jadi alhasil aku menelepon yoomi sepupu wonwoo untuk menemani ku mengobrol disebuah cafe langganan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)
Randomseventeen x you yuk halu bareng... dipart 2 ini bakal lebih menegangkan dari part 1... disini tempatnya buat kalian ngehalu bareng.. bisa bayangin dong jadi bagian dari kehidupan para member seventeen meski halu.. Nantinya bukan hanya all member s...