55.SCOUPS

1.5K 94 2
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍‍Hujan deras terus turun sejak tadi sore tapi tak menghentikan langkah seorang gadis yang terus berlari kabur dari beberapa orang yang sejak tadi mengejarnya, entah kenapa tapi yang jelas gadis itu berusaha untuk terus melarikan diri dari kejaran para berandalan yang terus mengejarnya sejak tadi.

"Akh.. Sial.." ringisnya saat ia tak sengaja terjatuh karna jalanan yang begitu licin.

"Disana!! Gadis itu disana" teriak salah satu berandal yang mengejar sang gadis tadi.

"Oh tidak aku harus segera pergi sekarang. Ayolah, akh.. Kaki sial jangan mengeluh sekarang nanti saja" monolog ku begitu merasakan kaki kanan ku begitu sakit.

Aku terus berusaha berdiri, hingga akhir berhasil. Aku langsung berlari lagi menuju mobil yang memang sudah berjarak dekat dengan ku, aku menghela napas ku begitu sampai mobil ini aku langsung mencap gas mobil ini untuk pergi dari sana.

Aku tiba disebut gedung yang tak terpakai, aku memarkirkan mobil yang kupakai tadi dan keluar dari mobil tadi.

"Pemuda berengsek dia harus membayar ku dengan imbalan yang besar jika tidak aku akan mengulitkan" gumam ku begitu aku melihat seorang pemuda yang tengah bercumbu dengan seorang gadis didepan sana.

"Yakk.. Im changkyun, berengsek kau kenapa tidak bilang jika tempat itu adalah markas para gengster sadis" teriak ku dengan menarik kerah bajunya.

"Oh kupikir kau tau tempat itu" ucapnya dengan santai sambil menyingkat sudut bibirnya.

"Sial, kau bisnis kita berakhir. Dimana bayaran ku?" ucap ku dengan melirik gadis yang bercumbu dengan changkyun tadi.

"Ambil ini, aku sudah tambahnya untuk mu. Terimakasih senang berbisnis dengan mu" ucapnya dengan melemparkan 1 tas besar berisi uang.

Aku langsung mengambilnya dan berjalan pergi, namun langkah ku terhenti ketika aku menyadari sesuatu aku langsung berbalik ke arah changkyun.

"Yakk.. Im changkyun kau bertemu dengan jalang itu dimana?" tanya ku.

"Bar Bleur, kenapa?" tanyanya balik.

"Bodoh, dia bukan jalang dia seorang detektif yang menyamar jadi jalang lihat dipakai apa dipakainya" ucap ku yang membuat gadis itu langsung gugup.

Tanpa aba-aba changkyun langsung menembak gadis itu yang membuat gadis itu langsung kehilangan nyawanya.

"Sial.. Kau membuat telinga ku sakit karna suara tembak mu, bodoh" umpat ku.

Changkyun menunjukkan kamera kecil yang berada dipakaikan milik gadis tadi, ia menghampiri ku yang membuat ku langsung menghancurkan kamera tadi.

"Bodoh, aku sudah katakan jangan ke bar Bleur karna disana banyak sekali detektif yang menyamar. Kau tidak tau seungwoo miliknya sudah bekerja sama dengan kepolisian sejak 2 tahun lalu" jelas ku dengan berjalan beriringan dengan changkyun.

"Wah, kau benar-benar gadis yang tau segalanya sungguh jika tidak mungkin tadi aku sudah berakhir dikantor polisi" ucap changkyun.

"Kau memang bodoh, makanya jangan bernafsu dulu ketika melihat seorang gadis" kata ku dengan memukul pelan kepalanya.

"Yakk... Aish.. Kau punya kenalan jalang untuk menemani ku sekarang tidak?" tanyanya.

"Ckck.. Ada kau berani bayar berapa?".

"Berapapun aku bayar, cepatlah aku harus menuntaskan sekarang" ucapnya.

"Bagaimana jika kau membayarnya dengan memberikan ku informasi tentang choi seungcheol? Aku akan menghubungi teman ku yang bisa menemani sekarang?" ucap ku yang membuat changkyun menatap ku tajam.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang