WONWOO (2 End)

1.1K 91 15
                                    

‍‍‍‍‍Sulit dipercayai bagaimana bisa seorang appa menjodohkan seorang putrinya dengan pemuda yang disukai oleh putrinya yang lain, ternyata benar appa hanya menyayangi geunhye eonni dibandingkan aku bahkan setelah eomma wafat saja ia tak pernah sedikit pun menanyakan bagaimana kabar ku beliau hanya menemui ku karna ingin memarahi ku terlepas dari itu beliau hanya mengganggap dirinya yang hanya memiliki satu putri saja.

Aku mengusap kasar air mata yang mengalir di pipi ku sekarang ini. "Haha, kenapa juga aku harus menangis seperti ini lucu sekali. Berhenti menangis (y/n)-ah, ini tidak seperti diri mu" monolog ku sambil menyebrang jalan.

Dan saat aku hendak menyebrang sebuah motor menyerempet ku yang membuat ku terguyun dan terjatuh.

"Akh.. Sial.. Yakk.. Ahjussi.. Kau har- bodoh sudah menyerempet orang malah pergi begitu saja" ucap ku dengan berusaha berdiri.

"Kau tak apa?" aku langsung menoleh saat mendengar suara wonwoo.

Aku langsung menepis tangannya yang membantu ku untuk bangun, dan tak berapa lama aku juga melihat geunhye eonni juga datang.

"Astaga, (y/n) kau tak apa" ucapnya.

"Mck.. Tidak usaha memperdulikan ku" ucap ku dengan ketus dan berjalan meninggalkan mereka.

"Yakk.." teriak geunhye eonni dengan sebutan isakan yang kudengar.

Aku tau dia pasti akan menangis sekarang karna melihat ku terluka seperti ini, hingga aku dikejutkan oleh sebuah lengan yang menggendong ku.

"Turunkan aku, wonwoo-ssi" tegas ku.

Bukan menurunkan ku dia malah membawa ku pergi dengan geunhye eonni yang mengikuti kami.

"Kau tuli? T-u-r-u-n-k-a-n a-k-u" aku menekankan setiap huruf ketika mengucapkannya tepat ditelinga wonwoo.

Wonwoo menatap ku dengan wajah datarnya yang membuat ku memalingkan wajah ku.

"Won, kita bawa dia ke klinik terdekat saja" ucap geunhye eonni.

"Tak perlu aku baik-baik saja, cepat turunkan aku" kata ku lagi.

"Diam, jangan banyak bicara" bentar geunhye eonni.

"Turunkan aku, Jeon wonwoo" teriak ku dengan mengigit bahu wonwoo.

"Akh.." ringisnya.

"Turunkan aku, jika tidak aku akan mengigit bahu mu lagi" ucap ku lagi dengan menatapnya.






















Wonwoo benar-benar tak menurunkan ku sampai kami tiba disebut klinik, entahlah mungkin sekarang bahu wonwoo luka karna aku benar-benar mengigitnya begitu kencang tadi.

"Tak perlu diobati biarkan saja" aku menepis tangan seorang perawat yang akan mengobati luka ku.

"(Y/n)-ah, jebal.. Aku tau kau marah tapi jangan menyakiti diri mu sendiri seperti sekarang" ucap geunhye eonni.

Aku tak mendengar perkataannya, sungguh untuk kali ini aku ingin benar-benar sendiri tapi kenapa mereka malah berada didekat ku seperti sekarang ini.

"Jung (y/n)!!" panggil wonwoo dengan menahan tangan ku.

Aku langsung menepis tangannya dan menghentikan langkah ku yang ingin keluar dari klinik ini.

"Aku tak ingin melihat kalian berdua sebaiknya kalian pergi sekarang" ucap ku dengan pelan tapi masih bisa didengar oleh mereka.

"Kita akan pergi dari sini tapi kau janji harus mengobati luka mu" ucap wonwoo dengan mengusap kepala ku.

Aku menghela napas ku begitu mereka keluar dari ruang ini yang menyisakan diri ku dan seorang perawat tadi.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang