49.MINGHAO

1.3K 89 2
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍‍Cinta, kalimat sederhana yang mengandung begitu banyak arti bukan tapi saat kalimat itu berubah menjadi rasa yang dihindari akan kah kalimat itu masih sama artinya. Seperti aku, aku mengganggap cinta hanya kalimat yang rumit yang benar-benar tidak bisa ku pahami. Terkadang aku merasa cinta begitu manis tapi terkadang juga aku merasakan cinta itu begitu pahit dan menyakitikan. Seperti halnya ketika aku akan menggunakan kalimat itu saat aku bertemu dengan orang yang tepat.

Aku sudah berkali-kali merasakannya dan berakhir selalu aku yang ditinggalkan, entah apa yang salah aku juga tidak tau atau mungkin aku yang terlalu penurut atau juga aku yang terlalu sibuk, entahlah hanya mantan ku saja yang tau kenapa mereka mengakhiri hubungan dengan ku.

Aku menghela napas ku saat lagi dan lagi hubungan ku berakhir, tadi baru saja hubungan ku berakhir setelah dua tahun berkencan.

Aku meneguk soju dan bir yang ku satukan. Aku memang tidak ingin beralut dalam kesedihan dan memutuskan untuk tidak berkencan dulu mulai sekarang.

"Yakk.. Kau yakin tidak akan berkencan lagi?" kata teman ku jiyeon.

"Eum, eunwoo yang mengakhiri. Aku sudah lelah menjalin hubungan seperti ini" jawab ku.

"Yasudahlah, semoga kau cepat mendapatkan yang tidak membuat mu lelah menjalin hubungan dengannya" ucapnya.

Aku hanya terdiam sambil kembali meneguk soju dan bir tadi, sebenarnya aku tidak rela melepaskan pemuda seperti eunwoo tapi mau bagaimana lagi dia ingin hubungan kami berakhir.






















Aku berjalan dengan tak seimbang masuk ke dalam gedung apartemen ku, dengan perlahan aku berjalan menuju lift hingga tak sengaja aku melihat seorang pemuda yang baru keluar pintu lift dengan tergesa-gesa dan menabrak ku.

"Jeosonghaminda" ucapnya langsung pergi.

Aku hanya mengangguk pelan sambil kembali berjalan masuk kedalam lift. Aku keluar pintu lift saat sudah berada dilantai unit apartemen ku ketika sampai di depan pintu apartemen ku, aku malah melihat ada sebuah kotak didepan pintu apartemen ku. Aku langsung mengambilnya dan melihat siapa yang mengirimnya.

"Untuk mu dari ku".

Aku sempat terdiam saat melihat surat yang tertulis disana, hingga akhirnya aku membuka kotaknya isinya hanya sekotak coklat yang memang coklat yang kusukai aku langsung menutup kembali dan meletakkan kotak tadi atas lemari sepatu, aku langsung berjalan masuk. Yah aku sudah sering menerima coklat seperti itu ketika aku telah mengakhiri hubungan ku dengan kekasih ku.

Aku membaringkan tubuh ku disofa ruang tengah apartemen ku, aku menatap langit-langit ruang tengah apartemen ku dengan menopang tangan ku didahi ku.

"Lupakan dia karna kami sudah berakhir" gumam ku.

Aku mulai beranjak untuk membersihkan tubuh ku namun, sebelum pergi ke kamar aku mendengar suara bel apartemen ku berbunyi, aku langsung berjalan kearah pintu untuk membukanya ketika membukanya aku melihat ahjumma tukang bersih-bersih.

"Maaf nona mengganggu tapi ada paket untuk mu tadi" ucapnya.

"Terima kasih, ahjumma. Oh ya, untuk mu coklat semoga anak mu suka" ucap ku sambil memberikan kotak tadi.

Ia hanya mengangguk pelan sambil tersenyum kearah ku, kemudian ia menundukkan kepalanya sedikit dan langsung beranjak pergi.



















Aku sudah bersiap untuk pergi ke kantor hari ini, seperti biasa aku hanya menggunakan kemeja putih dengan celana hitam beserta tas hitam.

Aku sudah bersiap untuk pergi ke kantor hari ini, seperti biasa aku hanya menggunakan kemeja putih dengan celana hitam beserta tas hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang