23.MINGHAO

1.6K 105 3
                                    

Pov minghao...

Aku menurunkan beberapa barang dan berjalan masuk ke dalam pekarangan rumah yang baru saja appa ku beli. Yah kami baru saja pindah karna appa membeli rumah baru yang cukup luas untuk kami, aku menoleh saat merasakan sebuah tepukan dibahu, aku tersenyum saat melihat mina adik perempuan ku yang sedang menatap ku dengan wajah memelasnya.

"Ada apa? Apa kau membutuhkan bantuan?" ucap ku.

"Oppa!!, aku tidak bisa membawa beberapa barang pribadi ku dan aku juga tidak mau orang lain menyentuhnya apa oppa bisa membantu?" ucapnya.

"Tentu, tunggu sebentar oppa akan menaruh ini dulu baru membantu mu" jawab ku sambil mengusap kepalanya.

"Baiklah, aku akan menunggu oppa didepan" ucapnya sambil tersenyum.

Aku hanya mengangguk pelan sambil tersenyum juga padanya.
















Aku berjalan keluar pekarangan rumah baru keluarga kami, namun saat keluar aku tidak menemukan mina disana hingga akhirnya aku bertanya pada salah satu ahjusshi yang sedang membawa barang-barang.

"Ahjusshi, mian. Apa kau melihat adik perempuan ku??".

"Oh dia berlari kearah sana saat melihat segerombolan laki-laki bertubuh besar saling berlarian tadi" jelasnya.

Aku yang mendengarnya langsung menyusulnya, namun sebelum itu aku mengucap terima kasih pada ahjusshi tadi.

Aku menyusuri jalan kearah yang ditunjukan ahjusshi tadi, aku mengerjap mata ku saat melihat ia sedang berlutut dihadapan seorang gadis yang sedang terduduk lemas, aku berjalan menghampiri mereka.

"Mina-ah, apa yang terjadi??" ucap ku pelan.

"Oh oppa!! Oppa, apa kau bisa membantu ku membawanya kerumah??" ucapnya.

"Tak perlu aku akan pulang sekarang terima kasih sudah menolong ku tadi" ucap gadis tadi sambil mencoba berdiri.

Alih-alih berdiri tegak ia malah terguyun, aku yang melihatnya langsung memeganginya begitu juga mina.

"Nona, kau harus kerumah ku dulu untuk mengobati luka mu baru setelah itu kau boleh pulang" ucap mina.

"Yang dikatakan adik ku benar, ayo kerumah kami dulu" ucap ku.

"Tak apa aku bisa mengobatinya nanti" jawabnya.

"Nona, bagaimana kau bisa mengobati luka mu sendiri untuk berdiri saja kau tidak bisa. Oppa kita bawa saja biar eomma  bisa memeriksa keadaannya".

"Baiklah, nona maaf jika aku lancang untuk mengendong mu" ucap ku sebelum mengendongnya.

Aku melihat ia hanya mengangguk pelan dan menyembunyikan wajahnya.


















Aku meletekkan wadah berisi air hangat dimeja ruang tengah, aku mendudukan diri ku dilengan sofa sambil memperhatikan eomma yang sedang mengobati luka gadis tadi.

"Nona, apa kau tidak pernah melaporkan tindakan mereka pada polisi??" ucap mina.

Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis kearah mina.

"Wae?? Harusnya kau laporkan mereka pa.." ucapnya terhenti ketika aku menyenggol lengannya.

Mina hanya tersenyum canggung pada gadis tadi.

"Maafkan mina, dia memang seperti itu banyak bicara tidak seperti oppanya yang tidak banyak bicara" ucap eomma.

"Eomma!! Oh iya, kenalkan aku mina, seo mina dan dia oppa ku seo minghao dan dia eomma kami, dia adalah seorang dokter jadi kau ditangani orang yang tepat" ucap mina sambil tersenyum.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang