75.JOSHUA

985 68 0
                                    

Tepat hari ini, aku dan suami ku -joshua-tengah merayakan hari pernikahan kami yang ke8. Yah, aku sudah menjalani pernikahan ku dengan pemuda yang kucintai selama ini bahkan kita sudah dianugerahi anak-anak tampan dan cantik.

Yah, aku sudah melahirkan kedua anak. Anak pertama ku berusia 7tahun sedangkan yang kedua ia masih berusia 3tahun, aku begitu bahagia menikmati menjadi seorang ibu dengan kedua anak yang begitu menggemaskan seperti mereka.

Lihat, putra pertama ku begitu tampan bukan dia begitu mendiam seperti appanya bahkan dia penuh kesabaran saat aku menyuruhnya untuk menjaga adiknya saat aku harus mengurus pekerjaan rumah.

Aku tersenyum begitu melihat dirinya yang tengah menyiram tanaman yang ia taman sendiri sebulan lalu.

Aku tersenyum begitu melihat dirinya yang tengah menyiram tanaman yang ia taman sendiri sebulan lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jinhyu-ah, kau sudah selesai menyiram tanaman mu nak?" tanya ku dengan menghampirinya.

"Sebentar lagi, eomma. Apa, eomma perlu bantuan ku?" ucapnya dengan menoleh kearah ku.

"Ne, kau bisa jaga Jinhya dulu? Eomma harus mengambil sesuatu dibawa appa sedang mandi eomma tidak akan lama, kau bisa bantu eomma kan?" kata ku yang tengah mengikat rambut Jinhya.

"Eung, tentu saja aku akan menjaga Jinhya selama eomma pergi" jawabnya dengan duduk dihadapan Jinhya.

"Gomawo, eomma janji tidak akan lama sebentar, iya sayang. Jinhya-ah, Jinhya bersama oppa dulu, iya eomma kebawa sebentar mengambil sesuatu appa sebentar lagi selesai mandi ok" ucap ku dengan mengusap kepala Jinhya.

"Ne.. eomma" jawabnya.

Aku segera beranjak untuk menuju cafetaria dekat apartemen kami, aku sudah janji mengambil kue pesan ku hari ini pada pegawai disana.

Aku mengatur napas ku begitu aku sampai di cafetaria dekat apartemen kami, aku segera mengambil kue pesanan ku yang sudah disiapkan sejak tadi.

"Kamsahamnida" seru ku menerima kuenya.

Begitu selesai aku langsung bergegas pergi, namun langkah ku terhenti ketika aku berpapasan dengan seorang pria yang tak asing untuk ku.

"Permisi, apa anda Im (y/n)?" tanya pria itu.

"Ne, apa saya mengenal anda?" ucap ku.

"Kau lupa, aku Minhyuk! Lee Minhyuk, masih ingat sunbaenim mu yang menolong mu saat kau hampir jatuh terpeleset di koridor sekolah" ucapnya yang membuat ku langsung mengingat kejadian itu.

"Ah, Maja. Minhyuk sunbaenim! Astaga, sudah lama sekali tak bertemu. Bagaimana, kabar mu sunbaenim?" tutur ku dengan menatapnya.

"Baik, kau masih cantik saja sama seperti dulu" tukasnya yang membuat ku sedikit tersipu malu, bagaimana tidak dia pemuda yang pernah kusukai saat masa sekolah dulu tapi sayangnya aku tak sempat berkencan dengan karna aku keburu pindah.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang