74.DOKYEOM

839 61 1
                                    

Pov Dokyeom..

Terlalu menyakitkan saat harus melihat gadis yang kusukai sedih seperti ini, aku menghela napas ku menepuk bahunya yang tengah menyandarkan kepalanya dibahu ku.

"Sepertinya aku memang tidak pantas untuk berkencan dengan pemuda mana pun" katanya.

"Tidak, juga dia saja yang tidak melihat ketulusan mu" jawab ku.

"Huftt.. aku tidak seharusnya bersedih karna pemuda berengsek seperti Sejun sialan itu, lebih baik kita bersenang-senang sekarang. Kaja!" ujarnya dengan beranjak.

"Kau yakin? Maksud ku, aku hanya memastikan jangan sampai kau berakhir jadi merepotkan ku seperti waktu itu" ucap ku dengan menatapnya.

"Aku yakin, ayolah kita bersenang-senang bersama yang lain bukan kau juga punya acara yang harus kau hadirin?" katanya dengan menarik tangan ku.

"Ah, itu hanya pesta minum dirumah Eunwoo aku malas menghadirinya" jawab ku.

"Ayolah, kita kesana saja bersenang-senang dengan mereka. Ayolah, kyeom" rengeknya yang membuat ku akhirnya beranjak.

"Baiklah, kita kesana sekarang tapi kau jangan terlalu banyak minum aku tak ingin kau sampai mabuk dan menyusahkan ku" ucap ku pasrah mengikutinya.

"Aku tak janji" jawabnya dengan tersenyum manis kearah ku, aku yang melihat itu malah ikut tersenyum.

Hingga akhirnya kami pergi ke apartemen Eunwoo, yah aku memang hari ini ada janji dengan teman-teman ku untuk berkumpul tapi aku membatalkannya setelah mendengar jika (y/n) baru saja beradu mulut dengan Sejun didepan kawasan kampus jadi aku langsung menemui gadis itu menanyakan apa yang terjadi dan yah (y/n) mengakhiri hubungannya dengan Sejun setelah berkencan 2tahun lalu karna Sejun ketauan berselingkuh dibelakangnya.

Lebih parahnya lagi, Sejun berselingkuh dengan gadis satu kampus dengan (y/n) dan pada saat Sejun menjemput gadis itu (y/n) melihatnya tentu hal itu langsung menjadi bukti untuknya mengakhiri hubungannya dengan Sejun secara langsung.

Kami tiba di apartemen Eunwoo, tak butuh lama karna hanya beberapa menit kami sudah berada di apartemen Eunwoo.

"Kyeom, aku kesana, iya" ucapnya setelah kami sampai.

"Kau bilang tidak jadi kemari tapi kemari juga bersama (y/n) lagi, kenapa?" tanya Eunwoo yang tengah duduk bersama teman-teman ku yang lain.

"(Y/n) yang mengajak ku kemari ia bilang ingin bersenang-senang" jawab ku dengan meneguk segelas bir.

"Yakk.. sepertinya lebih baik kau katakan saja perasaan mu padanya agar dia tidak berkencan dengan pemuda lain yang akan terus menyakiti perasaannya" saran mingyu pada ku.

"Mudah saja bicara tapi tidak mudah saat melakukannya" ucap ku dengan menyandarkan tubuhku disandarkan sofa.

"Kau perlu pembelajaran tidak? Jika, iya mingyu dengan senang hati mengajarkan mu" tukas Eunwoo dengan menepuk bahu Dokyeom.

"Tidak, terimakasih yang ada nantinya dia akan membenciku karna aku bersikap aneh padanya" jawab ku dengan penuh menekankan.

"Yakk.. aneh kau bilang, bukan aneh tapi itu bertindak cepat dengan langsung memberikannya ciuman yang begitu panas agar dia terkesan padamu" jawab mingyu.

Aku melemparnya dengan bantal tangan yang membuatnya langsung menatap kesal kearah ku.
























Aku meregangkan tubuh ku begitu aku mendengar suara ponsel ku berbunyi, aku langsung meraih ponsel ku untuk melihat siapa yang mengirim ku sebuah pesan sepagi ini.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang