DOKYEOM (2 End)

829 77 0
                                    

‍‍‍Bisa kalian bayangan bagaimana perasaan ku saat ini, aku sudah mendapatkan kabar yang menyakitkan beberapa kali hari ini dan sekarang aku harus berhadapan dengan seseorang yang sudah lama aku cari. Aku ingin bertemu dengannya tapi setelah ia berada di hadapan ku, aku malah menghindarinya terlebih saat aku tau dia telah menikah dan memiliki seorang anak perempuan. Sungguh, rasanya aku ingin berteriak sekarang begitu hancurnya aku sekarang, bahkan anak perempuannya itu adalah seseorang yang menjadi kekasih orang yang kucintai.

Aku menoleh saat mingyu mengusap bahu perlahan untuk mencoba menenangkan ku, aku meraih tangan appa yang sedang terbaring di bangkal rumah sakit di ruang rawat sekarang. Ia sudah siuman sekarang, dokter bilang ia baik-baik saja hanya tekanan darahnya saja tinggi dan dia butuh istirahat yang cukup.

"Bagaimana kabar mu sekarang? Apa semua berjalan sesuai dengan rencana mu?" tanya appa.

"Kabar ku baik. Maafkan aku, karna pergi begitu saja dari mu dan tidak mengatakan apapun pada mu. Eomma juga minta maaf pada mu (y/n)-ah" ucap eomma.

Yah yang tadi datang ke rumah sakit adalah eomma ku bersama putrinya sohyeon kekasih dari dokyeom.

"Eomma juga minta maaf karna berbohong pada mu waktu itu, eomma bilang appa mu berselingkuh dari eomma yang membuat eomma harus meninggalkannya pada kenyataannya eomma lah yang meninggalkannya dan pergi bersama laki-laki yang eomma cintai" ucapnya.

"Aku sudah tau itu semua, aku juga sudah tau kau pergi karna memang tidak ingin menikah dengan appa bukan? Aku juga tau kau melahirkan ku karna terpaksa untuk membuat halmeoni dan harabeoji bahagia bukan? Aku sudah tau itu semua kau tak perlu mengatakan lagi" ucap ku sambil menatap eomma.

"Eomma hanya ingin meluruskan semua pada mu agar kau tak membenci eomma" ucap sohyeon.

"Aku bahkan tidak pernah membencinya justru orang yang merawat ku selama ini yang aku benci jika bukan karna dokyeom mungkin aku akan terus membenci appa ku, yah dokyeom yang bilang aku harus membicarakan semuanya dengan appa karna saat itu aku bukan anak kecil lagi jadi aku harus tau segalanya yang terjadi diantara mereka meski itu urusan mereka berdua"ucap ku sambil menatapnya.

"Bahkan aku selalu mencarinya untuk menanyakan apa dia tidak menyayangi ku seperti dia menyayangi mu? Dia bahkan meninggalkan ku begitu saja tanpa ada ucapan 'eomma menyayangi mu (y/n)-ah', dan kalimat yang ia ucapan hanya 'appa mu selingkuh dan eomma tidak bisa bersama lagi dengan appa mu', hanya itu kalimat terakhir yang kudengar saat ia meninggalkan begitu saja" ucap ku lagi.

Aku menghembuskan napas ku saat appa menepuk-nepuk pelan tangan ku.

"Maafkan eomma, nak. Eomma saat itu hanya memikirkan diri eomma sendiri tanpa berpikir kau akan terluka karna sikap eomma pada mu" ucapnya dengan menatap sedih.

"Lupakan, sekarang lebih baik kalian pergi karna appa ku butuh istirahat aku juga sedang ingin sendiri sekarang" ucap ku sambil beranjak dari tempat ku.

"Mingyu, tolong jaga appa sebentar dan kalian aku harap bisa pergi sekarang" ucap ku lagi sambil berjalan pergi.

"Mwo? , kau mengusir kami? Cih, ayo eomma sebaiknya kita pergi saja" ucap sohyeon.

Aku mengepalkan tangan ku saat mendengar perkataannya.

























Aku mendudukkan diri ku disebut danau yang dulu sering aku kunjungi saat sedang ingin sendiri, aku menoleh saat melihat dokyeom yang duduk disamping ku.

"Pergi, aku ingin sendiri" ketus ku.

"Tidak baik sendirian seperti ini, aku ingin menemani mu dan anggap saja aku tidak ada" ucapnya sambil mengusap kepala ku.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang