15.JOSHUA

2.5K 157 6
                                    

Aku menghembuskan napas ku saat aku kembali melihat kearah seorang namja yang sudah hampir dua jam duduk dimeja pojok dicafe tempat ku bekerja sekarang, aku berjalan menghampirinya dengan sepiring cheesecake pesanannya tadi. Aku meletakan sepiring cheesecake dimejanya.

"Huh, terima kasih. Aku baru akan mengambil tadi" ucapnya sambil tersenyum.

"Iya, tak masalah. Apa kau masih mau menunggu jina?? Kurasa jina tidak akan datang, apa kau sudah menghubunginya lagi josh??" tanya ku.

"Dia akan datang, dia bilang, dia terjebak macet dijalan aku baru saja selesai bertelepon dengannya tadi" jawabnya sambil tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu aku kembali bekerja dulu joshua" ucap ku sambil beranjak pergi.

Yah namja yang kumaksud tadi adalah joshua atau joshua hong dia ini adalah kekasih teman ku jina. Bukan hanya teman jina ini adalah saudari angkat ku, kedua orang tuanya mengangkat sebagai anak mereka.

Aku tersenyum tipis saat melihat jina akhirnya datang. Aku menoleh saat merasa sebuah lengan menepuk bahu ku, aku tersenyum kearah serim. Serim ini adalah sahabat kecil ku.

"Apa hati mu baik-baik setelah melihat mereka seperti sekarang??" tanyanya.

Aku hanya tersenyum lebar kearahnya.

"Jangan terus tersenyum seperti itu, aku tidak suka senyum mu akhir-akhir ini karna kau bodoh membiarkan pemuda yang kau sukai dibodohi oleh gadis yang ia cintai" ucapnya sambil menatap ku kesal.

"Aku harus apa?? Apa aku harus mengatakan jika jina sudah tidak menyukainya lagi, dan mengatakan jina berselingkuh darinya?? Jika aku seperti itu bukannya aku akan merusak kebahagiaan mereka??" ucap ku sambil menatapnya.

Yah jina memang sudah tak menyukai Joshua lagi, padahal aku merelakan joshua untuknya saat ia mengatakan bahwa dia menyukai joshua waktu itu. Aku memang menyukai joshua terlebih dulu tapi karna aku tahu posisi ku, pada akhirnya aku merelakan joshua untuk jina, karna jina lebih pantas untuk joshua.

Tapi setelah tahu jina mengkhianati joshua, jelas aku marah tapi apa daya ku. Aku bahkan tak sanggup memberitahu semua padanya. Yang bisa aku lakukan sekarang adalah mengingatkan jina bahkan hubungannya dengan joshua masih bisa di selamatkan.

"Setidaknya, beritahu joshua yang sebenarnya bodoh. Jika seperti ini bukan kah dia akan terlaku pada akhirnya" ucapnya kembali.

"Aku tidak ingin melihat dia sedih serim, melihat dia sedih membuat hati ku sakit" ucap ku lagi.

"Augh, terserah kau saja tapi jangan meminta bantuan ku jika joshua mengetahui semuanya nanti" ucapnya sambil berjalan pergi.
























Aku berjalan menuju halte bis terdekat saat aku sudah menyelesaikan kerja part time ku. Yah meski kedua orangtua jina sudah memberikan ku fasilitas dan uang yang cukup untuk ku.

Aku hanya tidak ingin saja mengandalkan semua itu sebabnya aku mengambil beberapa pekerjaan part time untuk menghasilkan uang sendiri, aku juga tidak pernah memakai mobil yang diberikan appa jina pada ku.

Aku mendudukan diri ku dikursi halter sambil memainkan ponsel ku, dan tak lama setelah itu aku mendengar suara klakson mobil. Aku menoleh dan melihat mobil joshua yang berhenti dihadapan ku.

"Hai, ayo masuk biar ku antar kau pulang" ucapnya saat setelah menurunkan kaca mobilnya.

"Tak usah aku masih harus ketempat kerja ku yang lain" jawab ku.

"Baiklah, aku akan mengantar kau ketempat kerja mu. Ayo masuk" ucapnya lagi.

"Tak usah josh, aku naik bis saja" ucap ku.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang