40.SCOUPS

1.8K 121 1
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍‍Aku melihat sekeliling memastikan bahwa keadaan rumah sedang aman setelah melihat keadaan sudah aman aku langsung berjalan perlahan keluar kamar ku dan menuju pintu belakang rumah. Dan saat sudah berada dibelakang rumah, aku langsung melepaskan tas yang ku bawa tadi dan langsung memanjat dinding belakang, aku langsung melompat ke bawah begitu sudah diluar rumah aku langsung berlari menjauh dari rumah keluarga ku.

"Wah, akhirnya aku bisa pergi juga dari rumah" ucap ku sambil berjalan dengan santai.

"Baiklah, sekarang mari bersenang-senang" gumam ku.

Aku sudah cukup jauh dari daerah rumah ku bahkan mungkin ini sudah sangat jauh, bagaimana tidak jauh aku pergi ke Busan. Dan setelah sampai disana aku langsung berjalan menuju sebuah restoran untuk makan sesuatu dan mencari hotel untuk aku menginap malam ini namun, langkah ku terhenti ketika aku melihat beberapa orang didepan sana sedang bergerumbun.

"Ah, sial menyebalkan kenapa ada berandal kecil seperti mereka dikawasan sini" gumam ku.

Aku berjalan dengan santai melewati mereka hingga mereka menahan tas ku.

"Hai nona sombong sekali kau melewati jalan ini tanpa permisi" ucap salah satu dari mereka.

"Permisi? Memang ini jalan milik orang tua mu apa sampai orang yang melewati sini harus permisi pada mu?" ucap ku datar.

"Wah, lihat nona manis ini sangat berani rupanya" ucapnya lagi.

Aku menatap tajam kearahnya tanpa rasa takut karna yah aku tidak akan takut aku bisa melawan mereka, jika saja mereka tau aku siapa mereka pasti tidak akan berani seperti ini pada ku.

"Hai nona, apa sebaiknya kita bersenang-senang saja sudah jangan berpura-pura berani pada kami" ucap yang lain.

"Cih, aku tidak pernah berpura-pura didepan berandalan seperti kalian" ucap ku.

"Oh berani juga nona manis ini ki-" ucapannya terhenti ketika ia mendengar suara sirine polisi.

"Yakk.. Polisi lari-lari" ucapnya yang lain.

Aku melihat mereka berlari menjauh dari ku. Dan setelah mereka benar-benar menghilang aku melihat seorang pemuda yang keluar dari salah satu gang kecil, aku menatapnya yang sedang berjalan kearah ku.

"Kau yang menyalakan siren polisi tadi?" tanya ku.

Ia hanya mengangguk pelan sambil menatap ku.

"Wae? Maksud ku kenapa kau tidak langsung memukul mereka saja" ucap ku lagi.

"Membuang-buang tenaga saja lebih baik seperti tadi" ucapnya sambil berjalan pergi.

Aku cukup terkejut dengan perkataannya tadi bagaimana bisa ia menjawabnya dengan perkataan seperti tadi, ia itu benar-benar pemuda yang aneh.
























Aku berjalan masuk ke kedai rumah makan. Yah aku sepertinya ingin mencicipi makan di kedai ini saja daripada direstoran seperti biasa, aku langsung duduk di meja pojok sambil melihat beberapa menu hingga mata ku menangkap seorang pemuda yang sedang duduk didepan meja ku. Aku langsung beranjak menghampirinya yang sedang makan.

"Kau lagi, bagaimana bisa kita bertemu dua kali hari ini" ucap ku sambil duduk di hadapannya.

Ia hanya menatap ku sebentar dan kembali makan.

"Ahjumma, aku pesan makanan seperti pemuda ini" teriak ku.

"Ne, tunggu sebentar" jawabnya.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang