sebastian berlari menembus hutan. ia bukan vampire yang dapat berlari cepat, tapi sihirnya sudah cukup untuk membuatnya terhindar dari akar-akar besar. malam bulan purnama yang gelap. dari kejauhan terdengar lolongan serigala, bala bantuan dari musuh bebuyutannya. kali ini mereka sekutu.
sampai akhir hutan terbitlah jurang. sebastian terhenti menyusul sekumpulan serigala dan seorang vampire.
"sampai sini saja kau mengejarnya?"
"apa yang akan kau lakukan sekarang? dia pergi ke gunung itu."
"ya dan kau tidak mengejarnya? apa kau benar-benar vampire?!"
"apa yang kau tahu dari vampire!? we're cold. apa yang terjadi jika dingin bertemu dingin? they're burn, stupid. bagaimana jika kau gunakan sedikit sihir mainanmu itu. lagipula itu buronan kalian, kami hanya membantu karena dendam."
sebastian terdiam. dipandangnya lekat-lekat gunung besar dihadapannya. gunung es mematikan. ia tidak bisa kesana. semua segala jenis sihir mustahil digunakan disana. satu-satunya alasan pergi kesana adalah bunuh diri.
dan sebastian tahu, winter tidak pernah berniat untuk melakukan itu. ia pernah bertemu dengan winter sebelumnya. ia merasa mengenal sosok itu. familiaritas ini membawa sebastian ke arah yang ekstrem.
ia injakkan kaki di gunung es mematikan itu.
