monsoon

613 44 7
                                    

Selama satu tahun aku berusaha untuk tidak menyentuh minuman-minuman ini, tapi sia-sia. Aku tidak terbiasa mabuk. Bahkan saat makan malam perusahaan aku terus ditertawakan oleh teman-teman lainnya karena menjadi satu-satunya yang tidak meminum soju. Kuanggap itu sebagai hal yang biasa karena aku memang tidak menyukai minuman beralkohol.

Dan kini aku melanggarnya. Aku menegak gelas ke-enam dengan satu tegukan. Kepalaku mulai pusing, visualku bergoyang. Aku mabuk. Salahkan bartender dengan setelan rapih yang terus menuangkan minuman-minuman tersebut ke dalam gelasku saat ku minta. Walaupun secara resmi itu adalah pekerjaannya.

Masih dengan kemeja putih dengan lengan yang terlipat ke siku, aku seharusnya sudah berada di rumah dua jam yang lalu, membersihkan diri dan beristirahat. Senyum konyolku kembali tersungging. Lalu mataku kembali berair.

"Dia memutuskanku secara sepihak," ucapku tiba-tiba. Aku tidak berniat untuk mengatakan apapun, tentang bagaimana akhirnya aku memutuskan untuk mabuk atau tentang masalah yang terjadi, tapi kulihat bartender yang sedang mengelap gelas-gelas kaca berdiri tak jauh dariku membuatku secara tak sadar menceritakan semuanya. Semua kesialanku hari ini.

"...aku bahkan berencana untuk melamarnya di ulang tahunnya bulan depan. Tapi dia memutuskanku. Kami berakhir. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan sekarang..." Ceritaku berakhir dengan senyuman hangat bartender muda itu. "Bukan salah kalian. Takdir lah yang membuat kalian tidak bisa bersama," ujar sang bartender.

Aku tersenyum kecil. "Kalau begitu mengapa takdir mempertemukan kami? Jika memang kami tidak bisa bersama dari awal, takdir tidak harus melakukan kejahatan seperti ini..." Aku menghembuskan nafasku berat sambil mencoba untuk tetap tersadar.

"Itulah skenario takdir untukmu. Hidup ini tidak lurus. Setidaknya kau harus merasakan cinta untuk pertama kali sebelum kau merajut cinta yang sebenarnya."

Cinta yang sebenarnya, ya?

Diriku merasa benar-benar tertipu. Tidak ada yang namanya cinta di dunia ini. Cinta hanyalah ungkapan untuk seseorang yang kesepian, kebutuhan sex dan penipu yang mengatasnamakan kasih sayang. Aku tidak mempercayai cinta lagi.

Aku harus konsisten dengan perkataanku sendiri. Jadi aku harus menjaga pandanganku pada gadis dengan senyum kelinci di sudut ruangan.

LUSTINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang