Your Favourite Colors Wasn't That Matters, Nay...

1.1K 69 3
                                    

Jemari pucat itu kugenggam erat. Menyatukan jari-jari kami tanpa sedikit celah. Aku memandang wajah tanpa ekspresi yang ditunjukkan oleh lelaki itu. Walaupun fokusnya selalu mengarah pada layar ponsel, aku tetap senang melihat wajahnya.

"Oppa, apa warna kesukaanku?"

Pertanyaanku berhasil mengalihkan pandangannya. "Huh?" Ia terlihat bingung.

"Apa warna kesukaanku?" Aku mengulangi pertanyaanku lagi. Kutatap matanya penuh harap. Dapatkah ia mengetahui hal tersebut.

"Pink," jawabnya.

Tapi aku menggelengkan kepalaku. Kupeluk erat lengannya sambil melanjutkan langkah kami. "Bukan. Itu merah," ralatku seraya menatap kaki kami yang serasi.

"Tapi itu sama saja. Pink adalah refleksi dari merah yang memudar." Mataku melirik kagum lelaki bernama Min Yoongi ini. Masih dengan tersenyum, aku kembali berkata,

"Sebenarnya aku benci warna pink. Dan hampir sama bukan berarti sama. Itu berbeda." Kuhembuskan nafas panjang. "Apa warna kesukaanku? Apa makanan yang kusukai? Apa yang dapat membuatku tersenyum? Siapa yang kukagumi selama ini? Apa hewan kesukaanku? Hal apa yang selalu ingin kulakukan—"

Yoongi menghentikan langkah kami. Ia mengeryit. "Kenapa kau tiba-tiba menanyakan itu, Im Nayeon?" potongnya.

Kulepaskan pelukanku padanya. Berjalan selangkah lebih dulu dengan pelan. "Karena..."

Aku membalikkan badanku. Kuberikan senyum getir dengan mata yang hampir berlinang.

"Setiap kali aku berusaha menjauh, kau selalu saja memintaku untuk kembali dengan mengatakan bahwa kau mencintaiku. Tapi, bagaimana kau bisa mencintai seseorang yang bahkan kau tidak peduli?"

Pandanganku buram karena airmata. Namun sekilas aku dapat melihat Yoongi tersenyum. Kurasakan tangannya menggapai pipiku. Menariknya mendekat hingga deru nafasnya terdengar.

"Itulah cinta. Mereka tidak peduli dengan apapun dan siapapun. Karena itu aku berusaha keras untuk menahanmu pergi. Kenapa?"

"...karena cinta tidak bisa ditebak, tapi warna kesukaanmu atau film kesukaanmu akan dengan mudah ditebak. Jadi hilangkan semua pikiran negatifmu karena aku benar-benar mencintaimu..." ucap Yoongi panjang lebar.

Aku terdiam. Dan Yoongi menciumku lagi.

LUSTINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang