+dating Namjoon

441 39 2
                                    

Rich af.

Yujin bisa mengetahuinya hanya dari kacamata yang terselip di kemejanya. Rambut cokelatnya tersisir rapih namun sedikit berantakan. Dia tidak tampan, namun saat tersenyum, disitulah muncul sebuah daya tarik. Cute dimples.

Kalian bertemu di dalam lift hotel. Dengan setelan elegannya, Namjoon menekan tombol VVIP. Dia sedikit menyunggingkan senyumnya sambil melirik lekuk tubuh milik Yujin. Dan Yujin masih diam terpana setelah melihat langsung wujud rolex di pergelangan Namjoon. Dari situlah hubungan kalian berdua terjalin. Namjoon yang secara terang-terangan mengajaknya berkenalan, bahkan tidak sungkan mengecup pipi Yujin sebelum membisikkan nomor kamarnya. Yujin menyambutnya dengan senang hati, tidak secara langsung. Sebagai wanita, ia memiliki kuasa untuk jual mahal.

Hanya sampai disitu. Yujin membuat batasnya sampai disitu dengan Namjoon. Tidak menyambangi kamarnya atau bahkan mengangkat teleponnya. Ia dengan sengaja membuat skenario tersebut. Tidak peduli berapa kali lelaki itu menghubunginya, mendatangi tempat kerjanya, bahkan membatalkan penerbangannya hanya untuk tetap tinggal di kota yang sama dengannya.

Lalu tanpa terduga, Namjoon mendatangi rumahnya. Yujin menyambutnya dengan baik saat ia membawa beberapa kantong berlogo Chanel. Yujin tidak peduli darimana lelaki itu mendapatkan alamatnya, yang Yujin lakukan hanyalah memeluknya kemudian menyerahkan bibirnya. Dan Namjoon tahu, Yujin menyukai kekayaannya.

Itu tidak bohong. Yujin mengakui bahwa ia adalah gold digger. Kim Namjoon adalah tambang emas terbaik baginya untuk sejauh ini. Namjoon juga tidak mempermasalahkan hal itu, he's a player too. Ia bisa menghujani sepuluh jalang dengan kekayaannya dalam satu waktu. He's truly rich.

Banyak orang mengatakan bahwa hubungan seperti itu hanya berjalan sementara, tapi kalian bisa bertahan sampai satu tahun. Yujin yang hanya mencintai hartanya dan Namjoon yang masih mendatangi jalang ke kamarnya. Gadis muda itu tidak ambil pusing karena Namjoon selalu bersamanya di akhir pekan dengan berbagai hadiah mewah.

Dan itu pada malam kamis, Yujin menghadiri pesta yang diadakan oleh temannya. Ia hanya duduk sendirian di meja bar selama pesta berlangsung. Sepertinya ia sedikit terlupakan oleh teman-temannya, tapi ia menanggapinya dengan santai. Bersandangkan segelas wine, Yujin secara tak sengaja mendengar percakapan beberapa wanita disampingnya.

"Ya, dia pernah membeliku sebulan yang lalu, Kim Namjoon. He's so hot!"

"Kudengar dia tidak pernah membeli wanita yang sama."

"Entahlah, tapi hal menurutku Kim Namjoon itu sedikit aneh. Dia memang membeliku, tapi kami tidak pernah tidur bersama. Dia mengacuhkanku dan memilih untuk tidur. Jangankan menyentuhku, memandangku saja dia tidak. Padahal aku sudah menyiapkan pakaian spesialku malam itu. Dan paginya, dia membayarku dengan sangat tinggi."

"What? Tidak mungkin."

"Aku tidak berbohong. Kupikir dia akan terbangun setelah tidur sebentar, tetapi lelaki itu benar-benar tidur hingga pagi."

"Aku tidak percaya dia membayarmu hanya untuk membuatmu menjadi pengawasnya."

"Beberapa temanku juga mengalami hal yang sama dengannya. Menurutmu apa Kim Namjoon itu mengidap kelainan psikologis?"

"Lebih tepatnya, gangguan kecemasan," jawab Namjoon saat Yujin menceritakan apa yang ia dengar malam itu. Mereka saling berpelukan, tanpa sehelai benang, setelah kegiatan panas mereka. Oh ya, satu hal lagi yang membuat Yujin bertahan pada Namjoon, lelaki itu memiliki gairah bercinta yang hebat. Memuaskan.

Yujin bertanya maksud dari jawaban Namjoon. Ia sedikit tidak percaya. Melihat bagaimana gairah Namjoon, lelaki ini tidak akan bisa mengabaikan wanita-wanita yang akan melebarkan kedua kakinya tanpa ragu.

"...aku mencemaskanmu. Aku cemas jika kau akan marah padaku, kau meninggalkanku hanya karena wanita murahan. Aku cemas akan kehilanganmu. Aku cemas kau akan menemukan lelaki lain. Setiap kali aku mengundang jalang-jalang itu, aku cemas jika kau juga akan melakukan hal yang sama dengan lelaki lain. Aku mencemaskanmu ketika berada jauh darimu. Kau selalu muncul di pikiranku dan itu membuatku semakin cemas jika sesuatu terjadi padamu..."

"Hei, Namjoon, kupikir kita tidak dalam hubungan yang seperti itu..."

"Kau pikir setelah berhari-hari menunggu kemunculanmu dan menahan diri demi menjaga privasimu, aku masih bisa bermain-main denganmu?"

Namjoon terdengar sedikit marah, tentu saja kemarahan itu berlangsung dalam bentuk seksual. Ciuman kasarnya tak bisa di kontrol oleh Yujin. Sepertinya Namjoon akan mengarahkannya pada kegiatan yang lebih panas dari sebelumnya.

"Ku-kupikir kau mengetahui bahwa aku hanya menyukai―"

"Shut up. Kau bukan jalang bagiku dan seluruh kekayaanku milikmu. Jadi, mulailah mencintaiku sebelum kubuat kau terpaksa menikahiku."

LUSTINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang