House of Cards

278 28 3
                                    

Namjoon mondar-mandir cemas karena waktu yang dijanjikan sudah sangat terlambat. Sepuluh menit lagi orang yang dijanjikan tidak datang, maka Yoongi akan memenggal kepalanya. Lelaki berkulit pucat itu sudah sangat tidak sabar menunggu.

Hampir sepuluh menit, pintu terbuka. Dan satu hal yang Namjoon lakukan adalah menghembuskan nafas sepanjang-panjangnya. Selama ini ia menahan nafas karena terintimidasi oleh tatapan membunuh Yoongi.

"Hello everyone!" sapa orang yang dinantikan oleh seluruh penghuni ruangan. Berpakaian rapih, rambut ditata oleh stylish, wajah tampan dan senyum manis layaknya tidak memiliki dosa. "Sepertinya aku sangat terlambat karena tidak satupun wajah disini menyambutku dengan manis," ucap lelaki itu dengan santai.

Ditarik satu-satunya kursi yang kosong, kemudian wajahnya mendadak berubah serius. "Baiklah aku tidak akan berlama-lama. Namaku Kim Seokjin. Dan kalian mulai sekarang akan mengabdi padaku."

Yoongi terkekeh sinis. "Siapa kau?" sindirnya.

Kim Seokjin balas memandang Yoongi. "Eksekutif. Aku memegang power yang sangat besar untuk kalian bayangkan."

"Yah, karena aku orang yang easy going, aku tidak menuntut kalian harus patuh padaku. Lagipula level kita berbeda, bukan?" lanjut Kim Seokjin lagi. Baru saja Hoseok hendak buka mulut, Kim Seokjin menghentikanya. "Tidak perlu mengenalkan diri. Aku tahu kehidupan kalian satu persatu." Dan berhasil membungkam Hoseok karena lelaki itu memang sebelumnya akan memperkenalkan diri.

"Nama kelompok ini adalah House of Cards. Kenapa? Karena aku telah memegang King." Kim Seokjin menunjukkan sebuah kartu King Spade yang ia keluarkan dari saku tuksedonya. "Tenang saja, kalian akan mendapat kartu kalian masing-masing."

Kemudian Kim Seokjin mengeluarkan beberapa kartu lain dan meletakkan berjajar diatas meja. "Diamond." Ia tunjuk kartu berlogo seperti berlian berwarna merah dan mendorong kartu tersebut ke depan Yoonig. "Untuk seseorang yang dipenuhi oleh gairah kemewahan dan keras kepala."

"Heart." Telunjuknya jatuh pada kartu berlogo hati merah dan mendorong kedepan Hoseok. "Untuk seseorang yang penuh cinta dan kebahagiaan."

"Joker." Kartu bergambar badut tersebut berhenti didepan Taehyung. "Untuk seseorang yang penuh resiko."

"Jack." Lalu kartu berlogo seperti daun keriting tersebut berada didepan Namjoon. "Untuk orang yang akan kuandalkan dan tangan kananku."

"Club." Kartu berlogo seperti milik Namjoon, daun keriting hitam, maju kehadapan Jungkook. "Untuk yang selalu beruntung."

Sisa satu kartu dan dipastikan untuk Jimin. "Dan terakhir, Spade. Sama seperti punyaku. Untuk seseorang yang terobesesi." Kim Seokjin menatap Jimin penuh maksud. Hanya ia yang mengerti maksudnya.

"Baiklah. Everything is settled up! Namjoon adalah ketua tim dan aku akan lebih sering memberi perintah lewatnya. Nama yang kusebutkan tadi adalah nama yang akan kalian gunakan ketika bertugas. Jangan lengah. Musuh yang kita hadapi bukan sembarang, mungkin bisa membuat kalian terlena."

Kim Seokjin beranjak dari kursi dan Jungkook menceletuk, "Apa yang terjadi pada Queen?"

Lelaki itu diam dan menoleh sebentar. "Queen sudah sampai pada pemiliknya." 

LUSTINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang