Ia mengenakan top crop pendek yang menampakkan pusar indahnya. Abs perutnya terlihat jelas, tertutupi sebagian oleh levis biru pekat panjang yang membungkus kaki kecilnya. Rambut hitamnya terurai bebas, beberapa kali ia ikat karena gerah.
Gadis itu berjalan menelusuri jalanan sepi sambil menjinjing tas kecil hitam. Ia berjalan sendiri ditengah malam, tidak takut akan kejahatan yang marak terjadi. Beberapa orang yang sedang berkumpul dipinggir jalan memandangnya penuh nafsu, siap untuk menerkamnya kapan saja. Namun mereka memutuskan untuk menghindar ketika melihat siapa gadis tersebut. She's dangerous. Bukan gadis itu, tetapi orang yang memilikinya. Tidak ada yang berani berurusan dengan orang tersebut.
Gadis itu berbelok, memasuki bangunan kumuh dimana yang menjadi tujuannya setiap ia pulang pada jam yang membahayakan. Ia menutup pintu dengan pelan, berusaha tidak membangunkan penghuni apartement kecil ini. Tapi ternyata ia salah. Sang penghuni tengah berdiri menantinya. Kedua matanya menyalang tajam dalam kegelapan.
Yujin sedikit tersentak melihat bayangan tersebut. "Oppa..." panggilnya ragu.
Ia berjalan mendekat, mendapati wajah orang yang ia panggil 'oppa' itu tanpa ekspresi. Mata lelaki itu meliriknya dari atas hingga bawah kemudian kembali lagi pada gadis cantik itu.
"Pub malam lagi, Choi Yujin?"
Yujin hanya menyunggingkan senyumnya sebentar. Lalu ia menghambur ketubuh lelaki yang merupakan kekasihnya itu. Ia mengecup lembut pipi lelaki itu.
"Berapa kali harus kubilang..." Lelaki itu menatap Yujin putus asa.
"Aku hanya mengeluarkan penatku, Namjoon Oppa..." ucapnya manja. Ia menyenggol sikut Namjoon pelan untuk mengajaknya sedikit santai.
Namjoon masih menatap Yujin, menyeleksi apa ada yang terjadi pada gadis ini. "Tapi kau masih..."
"Aku tidak melakukan apapun! Aku bersumpah!" Gadis itu mengacungkan kelingkingnya keatas, menunjukkan bahwa ia benar-benar jujur.
Namjoon menunjukkan sedikit kelegaan. "Bagus, karena aku tidak sudi jika tubuhmu disentuh oleh orang lain selain aku."
Namjoon meraih rahang Yujin, menariknya dan memasukkan lidahnya kedalam mulut kecil gadisnya itu. Ia menjamah seluruh isi mulut tersebut, menyisakan bau mint yang berasal dari mulutnya. Tangan kirinya merayap menyusuri bokong gadis mungil itu. Ia meremasnya untuk membuat suasana semakin panas.
"Aku tidak merasakan alkohol sedikit pun," ucap Namjoon disela-sela ciuman mereka.
"I told you. And get your hands off!"
Yujin berusaha melepaskan tangan Namjoon dari bokongnya. Namun lelaki itu menolak. Ia semakin menekankan ciumannya pada bibir Yujin yang telah memerah.
"Oppa, lepaskan!" rengek Yoojin.
"Say it," bisik Namjoon seksi. Yujin menggeleng, menolak. Dan Namjoon menanti gadis itu. Memperlama ciumannya tanpa memberikan kesempatan Yujin bernafas.
Gadis itu melepaskan dengan paksa. Nafasnya tersengal-sengal. "Okay. Take me to your heaven tonight..."
Namjoon tersenyum dan melepaskan seluruh skinshipnya, lalu menarik gadisnya masuk kedalam kamar.