Today marks the first day I met you, a blinding girl with beautiful black hair.
You told me to call you Vally with a smiling face.
I was stunned Valley.
And you called me Archie.
You said it was our pet name.
I never had any pet names, even my family never made one for me, Vally.
I was worried my appearance might be horrible, so I quickly straightened my cloth, but you misunderstood that I had some bugs in me. So you screamed and crying, ran to your parents.
But Valley, your cry is also beautiful.
Valeria memeluk kaki ibunya dengan ketakutan. Sang Ibu mencoba untuk menenangkan dengan mengatakan bahwa tidak ada serangga di baju Archilleon seraya menatap Archilleon dengan tidak enak. Ayah Valeria menghampiri Archilleon dan meminta maaf atas perilaku kurang sopan anak perempuannya. Archilleon hanya terpaku melihat Valeria tanpa mengindahkan ayah Valeria yang mencoba berbicara padanya. Lily, pengasuh Archilleon, justru yang menjawab ucapan ayah Valeria.
Semuanya terjadi begitu saja, di pagi hari ketika Archilleon tidak sengaja bertemu dengan tamu yang mengunjungi rumahnya. Ia tahu bahwa mereka merupakan tamu orangtuanya. Apakah itu keperluan bisnis, atau hal lainnya. Archilleon tidak peduli.
Matanya hanya tertuju pada Valeria.
###
We meet again, Vally.
If I had known this beforehand, I wouldn't have thrown a tantrum at my parents for not attending the dinner.
You wore a pink dress, so cute. Same as your cheek whose also pink.
This time you smile again and apologize for the last time.
Please don't mind it, Vally.
I saw you're quite picky about your food and your mother has to scold you. Amusing.
I was always taught to not be picky about anything, even when I am, and try not to show it to anyone.
You know, Valley, I actually hate cucumber the most. Tonight you braid your hair. So beautiful, Valley.
Always beautiful.
"Ibu, siapa mereka?"
Pertama kalinya Archilleon bertanya kepada orang tuanya setelah melakukan banyak makan malam dengan berbagai orang. Duduk di kursi belakang mobil sendirian, Archilleon berpura-pura melirik ke luar jendela.
"Teman lama Ibu dari Edinburgh."
"Apakah mereka akan tinggal di London?"
"Tidak, mereka hanya berkunjung."
"Berapa lama mereka akan tinggal di London?"
"Besok mereka akan pulang."
Hati kecil Archilleon sedikit kecewa. Makan malam tadi mungkin akan menjadi pertemuan terakhirnya dengan Valeria. Ia ingin bertemu lagi. Rasanya belum puas memandang wajah kemerahmudaan Valeria.