"Hidup ini penuh rahasia, dan kita menjalaninya untuk mendapatkan jawaban." -ELSSIE ADRIASAN PRITYSYA
**********************
Hoammmm
Gadis itu menguap lebar seraya memandang ke arah lapangan sekolah. Malas itu yang ia rasakan saat ini, ia melangkahkan kakinya ogah - ogahan ke dalam gedung berbau ilmu itu.
Ia kemudian tersenyum kecil ke arah beberapa siswa yang kebetulan menyapanya.
Ini terhitung baru satu minggu dirinya resmi menjadi siswa SMA Citra Jaya setelah melalui serangkaian MPLS.
Berstatus siswa baru tidak menghalangi dirinya untuk menjadi populer di kalangan angkatannya atau kakak kelasnya.
Jika kalian menanyakan siapa Elssie, maka mereka akan spontan menjawab, si Primadona Angkatan Sepuluh.
Mendapatkan julukan itu bukan tanpa alasan ia mendapatkannya.
Tentu saja karena parasnya yang cantik, dan otaknya yang pintar membuat namanya di kenal dengan cepat di seantero sekolah.
Atau mungkin itu hanya sebagian kecil alasannya, karena ada satu alasan yang lebih kuat.
Elssie Ardian Pritysia, siswi baru SMA Citra Jaya, satu - satunya siswa baru yang berani beradu argumen dengan Syila, anggota OSIS paling bawel dan judes, dan membuatnya diam tak berkutik.
Siapa suruh ia membuat masalah dengan Elssie, gadis pintar yang mperoleh nilai tertinggi di angkatannya dalam pemilihan kelas. Tidak hanya pintar dalam akademi maupun non akademi tetapi juga dalam adu mulut.
Bukan tanpa alasan ia melakukan itu. Itu karena si kakak kelas sok itu ngotot ingin menghukum nya hanya karena terlambat masuk kelas selama 2 menit.
Yang paling membuat El sebal adalah, apa si Siyla itu tidak ingat bahwa El terlambat karena membantu temannya Syila membawa beberapa barang ke gudang, itu pun Syla yang menyuruh lantaran ia ada urusan mendadak dan tidak bisa menemani temannya itu.
Dasar tukang cari sensasi, pantas saja ia paling banyak dapat surat yang berisi ketidak sukaan siswa bimbingannya, pikir El.
"Mentang - mentang jadi populer teman sendiri di lupain!" cibir seseorang dengan nada suara khas iklan di televisi. Di tubuhnya melekat seragam sekolah yang sama dengannya.
Ia merangkul bahu El seraya tersenyum lebar.
"Mentang - mentang dapet gebetan baru teman sendiri di lupain!" sindir El balik.
Laki - laki di depannya tertawa renyah. Ternyata temannya ini masih dendam prihal dia yang melupakan El yang menunggu untuk membuat perlengkpan MPLS bersama lantaran harus mengantar anak teman mamanya.
Tapi tenang, ia tetap datang ke rumah El, walaupun terlambat, plus hanya bagian makannya saja karena tugasnya sudah di kerjalan oleh El.
"Rezeki nggak boleh di tolak," cengirnya.
"Dih gue doain gebetan lo si Asri!"
"Jahat banget lo El, ntar gue dikira jalan sama topeng monyet," protes lelaki iti seraya bergidik.
El menarik telinga lelaki di sampingnya gemas, "Nggak boleh body shaming?"
"Lah orang fakta, ntar muka ganteng gue ketutupan giginya yang sepanjang monumen nasional itu."
"Heh ntar mulut lo maju tiap ngomongin orang lagi kayak pinocchio? Mau lo?"
"Bukannya pinocchio yang maju telinganya ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ELSSIE AND HER STORY
Teen FictionMereka pikir semuanya ada pada El gadis tomboy berparas cantik itu. Hidupnya lengkap. Lengkap dengan materi, Lengkap dengan otak cerdas, DAN yang paling penting, Lengkap dengan masalah. Orang - orang bilang hidupnya itu sempurna, mereka selalu bilan...