STRUGGLE

83 9 0
                                    

Arvan ingin di libatkan. Dirinya ingin turut membantu Meisya. Ia, ingin menjadi sahabat yang baik. Maka dari itu, ia meminta El untuk membagi informasinya. Membantu gadis itu dengan cara memudahkan jalannya.

Membantu meyakinkan Alisa dan membuat gadis itu menyerah.

Tetapi ada konsekuensi yang di terima Arvan atas hal itu.

Kekecewaan.

Jelas Arvan merasa kecewa. El membagi informasi Meisya kepadanya, itu berarti juga mengatakan hal sebenarnya. Mengatakan suatu kejujuran pada Arvan bahwa Meisya memang mengambil pekerjaan itu.

Arvan cukup mengerti video yang di katakan El itu menjurus ke arah mana. Video yang isinya Meisya dengan pekerjaan malamnya. Dan itu membuktikan bahwa semua yang di katakan Reva itu benar.

Kecewa, jelas. Sebagai sahabat ia merasa sedikit marah karena Meisya mengambil pekerjaan ini.

Mengambil jalan penuh resiko ini untuk menyambung hidupnya. Lalu apa peran Reyhan, Arvan dan El sebagai sahabat pada hidup Meisya.

Hey, kalau Meisya mengatakan masalahnya sejak awal. Maka tidak mungkin Arvan dan yang lainnya hanya akan diam saja. Tidak mungkin mereka hanya akan menonton penderitaan sahabat mereka sendiri.

Arvan menghela nafasnya. Sekecewa apapun dirinya, tetapi dia masih mengingat satu hal.

Semua orang punya alasan di balik perbuatan mereka. Jadi jangan terlalu cepat menghakimi.

Dan Arvan percaya, alasan Meisya juga pasti kuat.

"Tanggal berapa sekarang?" tanya El yang membuat Arvan menoleh sekilas ke jok belakang.

"13 Mei," jawabnya. Namun sesaat kemudian matanya membulat kecil.

"Besok ulang tahun Meisya," pekiknya kaget yang juga membuat Ek ikut - ikutan kaget.

"Pantas saja," gumam Alisa yang masih di dengar oleh El.

El menoleh ke arah gadis itu. Alisa melirik ke arah El lalu menarik sudut bibirnya.

"Reva hanya ingin membuat ulang tahun Meisya lebih spesial," ujarnya yang di angguki oleh El yang juga tersenyum tipis.

Berbeda dengan Arvan yang masih bingung. "Kalian ngomongin apa?" tanyanya heran.

Sudah tahu otak Arvan tidak sampai, ngomongnya malah pakai kode - kodean.

El terkekeh kecil, "Reva memilih jam dua belas malam nanti untuk menyebarkam video Meisya, tepat di hari ulang tahun Meisya," jelas El tenang.

Namun tidak dengan Arvan yang malah terlihat seperti orang terkena serangan jantung akut.

"Nanti malam? Berarti kita harus cepat dong!" ujarnya khawatir. "Lalu bagaimana? Apa semuanya sempat?"

El mengangguk, ia berfikir sebentar, hingga akhirnya tersenyum tipis, menatap ke arah Arvan seakan mengatakan bahwa semuanya akan baik - baik saja.

"Selama kita sudah tau orang nya maka semuanya akan baik - baik saja," ucapnya menenangkan Arvan.

Target mereka saat ini. Satu orang yang juga menjadi tangan kanan dari Reva. Orang yang juga memiliki video yang sama dengan Reva.

ELSSIE AND HER STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang