"El udah lama?" tanya Jean saat melihat El yang berdiri menghadap ke arah meja kerjanya.
El menoleh sambil tersenyum tipis, "Iya," jawabnya jujur yang membuat Jean cemberut.
"Biasanya orang itu bohong lho, bilangnya baru sebentar, sekedar info buat lo," protes Jean sambil tertawa kaku.
El memutar bola matanya malas namun masih tetap tersenyum lebar, "Terimakasih, informasi yang sangat membantu, tapi sepertinya jujur itu lebih baik," ujarnya di iringi dengan senyum manisnya.
"Selebaran apa itu?" tanya Jean sambil menunjuk kertas di tanyan El dengan pulpen yang di pegangnya.
El beranjak mendekati Jean lalu duduk di kursi yang tersedia. Memang tuan rumah lupa tugas, masak tamunya di suruh berdiri.
El menyerahkan selebaran yang berisi informasi kasus bully yang di lakukan oleh Reva. Isinya persis tidak berubah.
"Apa ini?" tanya Jean sambil mengernyitkan dahinya heran.
"Kakak nggak pernah lihat ini? Satu tahun yang lalu ini di pasang di mading loh," ucap El membuat Jean semakin merasa bingung.
"Mading?" gumamnya. Pasalnya, ia sama sekali tidak tahu mengenai hal itu. Dan lagi pula. Apa yang istimewa dari hal ini?
Jean menelisik foto - foto yang terdapat di kertas tersebut. Wajah mereka tidak asing walaupun sedikit buram.
Salah satu dari mereka Jean seperti pernah lihat.
"Kayla dan Retta, Kakak pernah dengar kan?" tanya El sekaligus memberikan petunjuk.
Jean menaruh selebaran itu, "Retta dan Kayla ya," gumamnya sambil berfikir keras.
Sesaat kemudian matanya membulat terkejut, ia menjentikkan jarinya.
"Ah iya, mereka siswi putus sekolah itu kalau tidak salah," ucap Jean sambil menatap El.
Ia kemudian kembali mengalihkan perhatiannya pada selebaran di atas meja. Mencoba menghubungkan foto ini dengan kasus mereka.Memang ia tidak tahu dan tidak di beri alasan pasti kenapa keduanya putus sekolah. Orang tua mereka selalu mengatakan bahwa anak mereka tidak pernah keluar kamar.
"Apa mereka putus sekolah ada hubungannya dengan artikel ini?" tanya Jean sambil mengalihkan pandangannya pada El.
El mengagguk, ia menunjuk ke arah artikel dengan judul
ECONOMY PROBLEM.
"Foto ini menggunakan wajah Kayla, ini bukan foto asli, Kayla seperti ini karena sebelumnya di bully oleh Reva, si ketua jurnalistik, dan foto kedua,"
El menunjuk foto dengan judul
KENAKALAN REMAJA.
"Ini Retta, diambil di rumah Retta yang merupakan tetangganya," jelas El.
El kemudian menatap serius ke arah Jean. "Bukan kah ini salah menurutmu Kak? Seharusnya Reva tidak menggunakan foto mereka secara langsung apalagi ini hanya rekayasanya, ini dampaknya bisa membuat orang depresi, dari sini pasti sudah jelas kan alasan mereka putus sekolah?" tanya El pada Jean.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELSSIE AND HER STORY
Teen FictionMereka pikir semuanya ada pada El gadis tomboy berparas cantik itu. Hidupnya lengkap. Lengkap dengan materi, Lengkap dengan otak cerdas, DAN yang paling penting, Lengkap dengan masalah. Orang - orang bilang hidupnya itu sempurna, mereka selalu bilan...