SAD STORY

87 8 1
                                    


June 17 2012

PRANG

Meza terbangun dari tidurnya. Nafasnya memburu. Ia menoleh ke arah sampingnya. Menatap El yang masih terlelap.

Ia menajamkan indra pendengarannya. Entah suara jatuh apa itu dari kamar sebelah ia tidak tahu.

Yang pasti kecurigaannya benar.

Ia mengambil handphone nya dari atas nakas.

Ada satu pesan dari Bi Ira, yang mengatakan bahwa Lina, Mamanya harus di rawat inap.

Tak lupa pesan yang mrnyampaikan bahwa Meza besok saja menyusul ke rumah sakit.

Memang berbahaya jika ia keluar malam - malam.

Apa lagi kondisinya saat ini yang tengah hamil muda.

Ia melirik jam yang tertera di sana.

Pukul 11.37

Siapa orang yang malam - malam memasuki kamar Mamanya?

Kak Rania? Tidak mungkin ia pulang. Pasti Bi Ira sudah menghubunginya dan menyuruhnya langsung ke rumah sakit mumpung ia masih di luar.

Apa jangan - jangan maling?

Ia beralih memasuki aplikasi kontak dan menghubungi satu nomor.

Itu nomor satpam di depan gerbang.

"Hallo Pak Aryo? Kak Rania udah pulang Pak?" bisiknya sambil sesekali melihat ke arah pintu.

"Oh belum ya. Lalu tadi ada orang lain yang memasuki rumah?"

Deg

Jantung Meza serasa mau copot sekarang saat mendengar jawaban dari Pak Aryo. Meza melirik ke arah dingding yang menjadi pembatas antara kamarnya dan kamar milik Lina.

Srekhh

Prang

Meza bergetar ketakutan saat suara ribut semakin keras.

"Pak, bapak segera kesini ya, ada yang aneh!" suruh Meza lalu mematikan handphone miliknya.

Krekkk

Suara - suara aneh kian memasuki indra pendengaran dari Meza.

"Shit!" umpat seseorang dari seberang sana.

Meza berkeringat dingin. Apalagi di tambah dengan langkah kaki seseorang itu kian mendekat.

Tidak, ia tidak boleh diam saja. Sewaktu -waktu orang itu dapat memasuki rumahnya.

Meza melirik ke arah El lalu menggendong putrinya itu. Dengan langkah pelan ia berjalan menuruni kasur.

Ceklek

ELSSIE AND HER STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang