Reyhan

345 38 0
                                    






















Sela mengetikkan beberapa kalimat lalu mengirimnya kepada ibunya.

Ia tersenyum melihat kesempatan yang ada di depan matanya.

Ia lantas menatap ketiga siswa yang tengah mengobrol asik di depan parkiran tak jauh dari tempatnya berdiri.

Lalu pandangannya berhenti di sosok El.

El akan setuju akan perkataannya ini, dia tidak akan menyangkal.

Keberuntungan memang masih berpihak kepada Sela.

Ia berjalan mendekat yang
membuat ketiganya menoleh bersamaan ke arahnya.

"Gimana?, mama lo udah datang?" tanya El sambil menyandarkan punggungnya di ding ding di dekatnya.

Sela menggeleng lesu, "Mama sama Papa gue lagi pergi keluar kota,"

Lantas gadis itu menggigit bibirnya bingung, "Gue benci pulang sendiri," lirihnya.

El menatap Sela yang berdiri di sampingnya, El mengerti akan ketakutan Sela. Karena ia tahu betul runtut kejadian yang membuat Sela takut pulang sendiri.

Sela atau gadis lain pun akan merasakan hal yang sama.

"Lo pulang sama Reyhan aja, kalau bareng Arvan, udah mau hujan," usul El, ia lantas menatap Reyhan yang bersandar pada pintu mobilnya.

"Ya kan Rey?"

Reyhan menggangguk tanda setuju, di mulutnya masih terapit permen yang di berikan oleh El ke padanya.

Mata Sela langsung berbinar bahagia, ia tanpa basa - basi langsung mengaggukkan kepalanya setuju.

"Gue sama lo kan?" tanya Sela antusias. Reyhan mengaggukkan kepalanya.

"Iya, sama El juga," jawabnya yang langsung membuat senyum di bibir Sela sedikit mengendur, tetapi ia tetap mengaggukkan kepalanya tanda setuju.

El menggeleng cepat
"Nggak gue sama Arvan, Van lo--"

"Gue bawa motor,  lo sama Reyhan aja, kasian mau hujan kayaknya," potong Arvan yang asik mengaca di cermin motornya.

Merapikan rambut hitamnya yang menurut El hanya usaha yang sia - sia karena pasti berantakan juga habis dia memakai helm.

"Trus lo kehujanan dong?" ucap El sambil mengerutkan keningnya.

Arvan sedikit melirik kearah El lalu menyudahi kegiatannya, ia lantas mengambil jaket hitam miliknya lalu memakainya.

"Ya mau gimana lagi, masak motor gue di tinggal."

"Ide bagus, biar nanti mobil derek yang nganterin ke rumah lo," jawab El santai yang langsung mendapat pelototan garang dari Arvan.

ELSSIE AND HER STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang