El melirik malas kumpulan lelaki dengan urat malu yang tersedia terbatas di tubuhnya itu yang sedari tadi berteriak tidak jelas karena game yang mereka mainkan.
Sesekali salah satu dari mereka meneriaki namanya memintanya untuk bergabung dengan mereka. Tetapi El menolak, ia terlalu malas, biarlah ia menikmati jam kosong ini dengan lamunan panjangnya akan plot misteri yang rumit ini.
Di sampingnya Sela sibuk memainkan handphone nya sambil sesekali tersenyum seperti orang gila.
Tidak, dia memang sudah gila.
Walaupun sebagian isi kelasnya bersuka cita karna Pak Erwin guru PPKN humble itu tidak sekolah, namun masih ada saja fans nya yang mengeluh karena terlalu cinta dengan cara mengajar Pak Erwin.
"Duh kenapa coba kucing Pak Erwin pakai beranak segala?"
"Lah bukannya Pak Erwin nggak sekolah karena istrinya kepeleset di WC umum ya?"
Gadis itu menunduk murung, lalu tiba - tiba kepalanya mengadah, tangannya ia kepalkan ke atas.
"KENAPA!!" teriaknya.
Nah itu salah satu fans nya Pak Erwin yang sedari tadi mondar - mandir tidak jelas sampai di lempari kertas hasil ulangan Rifa yang di bejek - bejek menjadi gumpalan bola oleh Daniel.
Melihat itu El memutar bola matanya malas, ia menumpu kepalanya dengan satu tangannya.
Masih memikirkan misteri dari Mela.
Alvira, El masih sangat kekurangan informasi tentangnya, bukan informasi identitas namun lebih ke informasi kepribadian.
Siapa tahu alasan Alvira melakukan pembullyan itu karena gangguan mental.
Tapi menurutnya lebih ke dendam terus menyebabkan gangguan mental.
Astaga El sepertinya ia harus mencarin informasi yang lebih masuk akal lagi.
Tapi dari siapa?
Ke Alvira langsung, tidak itu kurang tepat, dia pasti punya seribu alasan untuk menyembunyikan kebenaran jika ia ingin.
Kalau versi kakak kelas bertumbuh gempal itu, Mela merupakan korban bully dari Alvira karena Alvira yang iri dengan Mela yang selalu mendapat pujian para guru dan mengikuti olimpiade yang selalu ia inginkan.
Eh mungkin itu benar, mengingat El pernah melihat Alvira yang mengatakan Mela merebut posisinya dalam kompetisi musik, eh tapi itu bukan olimpiade. Tapi itu sama saja, menjurus ke lomba.
Berarti Alvira tipe orang suka iri.
Dan satu lagi alasanya kata kakak kelas itu, karena Alvira yang terlibat cinta segitiga antara ia, Mela, dan cowok ganteng yang sayangnya tidak di sebutkan namanya.
Alvira mencintai laki - laki itu, tapi laki - laki itu menyukai Mela, dan Mela menyukai laki - laki itu.
'drama sekali!' batin El.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELSSIE AND HER STORY
Teen FictionMereka pikir semuanya ada pada El gadis tomboy berparas cantik itu. Hidupnya lengkap. Lengkap dengan materi, Lengkap dengan otak cerdas, DAN yang paling penting, Lengkap dengan masalah. Orang - orang bilang hidupnya itu sempurna, mereka selalu bilan...