"Buset, nih anak di bawah umur mau kemana dengan dandanan tante - tente?" ucap El sambil selonjoran di kasur king size milik Mela.
Serasa rumah sendiri. Tidak papa toh Mela tidak melihatnya.
El tidak berkata bohong, Mela memang merias wajahnya sedewasa itu sehingga membuatnya tidak terlihat sepertu gadis 15 tahun.
"Okey, more sad stories from Mela."
"Dih jahat banget lo El," tegur El kepada dirinya sendiri.
Dirinya kenapa jadi gesrek begini ya?.
Tak lama kemudian Mela masuk kedalam mobil bersama ayahnya dengan ibunya yang hanya melepas mereka dari pintu sambil memandang sedih mereka berdua.
Ada apa?. Apa ia sudah tahu Mela akan melakukan hal yang salah.
"Gue di tinggal ya?" gumam El saat menyadari mobil mewah Rio sudah pergi mejauh. Dirinya menyusul dengan apa ya?.
Becak?. Tapi dirinya tak kasat mata. Dan tolong jangan ada yang mengatai dirinya hantu, El itu masih hidup.
Tanpa sadar El terus berjalan kedepan, sampai melewati gerbang tinggi berwarna hitam itu.
Tapi setelah kedua kakinya melewati gerbang, saat itu juga semuanya menjadi bersinar dan membuat El memutup matanya saking silau nya.
Apa ia akan teleportasi ke tempat lain.
Cahaya nya menghilang, El merasakannya. Ia menurunkan tangannya sambil mengerjap, menyesuaikan matanya.
"Dimana ini?" gumam El bingung sambil menatap kesekeliling.
"Restaurant?" tanya El, lalu ia mengagguk kecil.
"Ya tentu saja, mana ada orang makan di WC umum, ya pasti restaurant," gumamnya sambil menggelengkan kepalanya. Ia menatap kesekeliling restaurant, barangkali ia menemukan Mela,
"Nah, itu dia," pekik El sambil berjalan cepat menghampiri Mela. Kembali mengekor di belakang gadis berpkaian seksi itu.
Mereka masuk keruangan VIP, dan bertemu dengan orang berkepala botak dan berpakaian formal, dan mungkin sekretarisnya yang terlihat genit dengan matanaya yang terus memandangi Mela.
Pengen El colok matanya, nggak sopan soalnya.
Mereka terlihat saling menyapa, lalu duduk, tetapi yang semakin aneh kenapa Rio nenyuruh Mela duduk di dekat dua lelaki genit itu?
El terus mengamati, sampai ia menangkap kode dari Rio kepada Mela. Dan Mela memulai aksinya, ia memegang sebelah tangan si kepala botak sampai lelaki itu tremor. Tremor melihat gadis cantik. Si botak gugup sambil menelan ludahnya, menahan hasratnya yang sangat menginginkan gadis menawan itu. Bagaimana pun, orang lain masih ada di sini. Ia mengelus pinggang Mela. Dan El malah mengumpat sambil mengalihkan pandangannya dari pemandangan tak senonoh itu.
Ah jadi begitu.
El mendekati Rio, mencoba untuk menendang selangkangannya, tapi mana bisa, El kan tidak nyata di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELSSIE AND HER STORY
Teen FictionMereka pikir semuanya ada pada El gadis tomboy berparas cantik itu. Hidupnya lengkap. Lengkap dengan materi, Lengkap dengan otak cerdas, DAN yang paling penting, Lengkap dengan masalah. Orang - orang bilang hidupnya itu sempurna, mereka selalu bilan...