HASUTAN

81 10 0
                                    







"Masuk!" suruh seseorang dari dalam ruangan kepala sekolah saat seseorang mengetuk pintunya.

El menghembuskan nafas pelan sambil bersiap memutar knop pintu sebelum suatu suara menghentikannya.

Cekrekk

El menoleh ke arah belakang, tidak ada apa - apa di sana. Tapi dari mana suara jepretan kamera itu berasal?

Mungkin hanya kebetulan ada orang sedang berfoto.

El mengedikkan bahunya lantas kembali meraih knop pintu. Namun ia kembali mematung saat melihat kertas yang di tempel oleh Reva di tangannya.

Sepertinya tidak ada salahnya ia berhati - hati.

Ia tersenyum miring sambil menjatuhkan kertas itu dengan sengaja ke lantai.

Ia berdecak lalu berjongkok, pura - pura mengambil kertas tersebut dengan rambut yang sengaja ia buat menutupi sebagian wajahnya.

Dari sela - sela rambutnya ia mengintip ke arah tikungan yang paling dekat dengan ruang kepala sekolah.

"Cara yang kurang pintar, seharusnya lo segera pergi setelah ambil foto gue," gumamnya sambil berdiri dan memasuki ruang kepala sekolah. Bertingkah seakan ia tidak melihat apa - apa.

"Oh El?" seru si kepala sekolah yang lebih sering di panggil Jean di rumahnya.

Berbeda dengan panggilannya di sekolah.

"Mau nanya masalah pembinaan? Besok Pak Rupawan baru bisa membina kalian," ujarnya seakan tahu hal yang ingin di tanyakan oleh El.

Iya, waktu ia dan Alvian beralih profesi menjadi tukang kebun itu mereka di panggil ke ruang kepala sekolah untuk di beritahukan bahwa dia akan mewakili sekolah dalam olimpiade matematika bersama seorang kakak kelas. Dan Alvian di minta untuk mewakili lomba karate oleh sekolah.

Tapi sekarang bukan itu keinginan El. El melirik kertas yang berisi foto Meisya. Jika ia memberikan ini pada Jean sama saja dengan mendorong Meisya untuk mendapatkan masalah.

Tidak ia harus menggunakan hal lainnya. Kenapa ia baru terpikir sekarang?

"Kak Jean lagi sibuk?" tanya El tidak memanggil Jean dengan sebutan Pak.

Dan Jean mengerti ini di luar urusan sekolah.

Jean terlihat berfikir sebentar, "Mm sebentar lagi akan di adakan rapat jeda semester, memangnya ada apa El?" jawab Jean sambil tersenyum kecil.

El mengagguk, "Oh nggak, sebenarnya ada yang mau El omongin, tapi nanti aja, Kakak mau rapat kan?"

"Ngomong sekarang aja nggak Papa," ujar Jean yang membuat El kembali menggeleng.

"Nggak, nanti aja Kak, El lupa mau ketemu Pak Rupawan dulu, nanti aja deh," tolaknya.

Jean akhirnya mengangguk setuju, "Kalau gitu El pamit," ujar El lalu berbalik menuju pintu, memutar knopnya dan melangkah keluar ruangan kepala sekolah.

ELSSIE AND HER STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang